Lafadz sihir di dalam Al-Qur'an: Kajian semantik

Nurafidah, Nida (2018) Lafadz sihir di dalam Al-Qur'an: Kajian semantik. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (85kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak.pdf Download (101kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftar isi.pdf Download (137kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab 1.pdf Download (347kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (316kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (539kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (144kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (165kB) | Request a copy

Abstract

Lafadz sihir yang terdapat di dalam Alquran yang menggunakan metode yang dikemukakan oleh Toshihiko Izutsu. Dalam penelitian ini bermaksud untuk mengetahui makna dari Lafadz sihir yang terdapat di dalam Alquran dan mengetahui implikasi bagi masyarakat. menganalisis Lafadz sihir dengan metode semantik ini kiranya dapat mengetahui dan memahami makna yang terkandung didalam Lafadz sihir dan pesan yang disampaikan oleh Allah melalui Alquran untuk disampaikan kepada manusia. Lafadz sihir yang terdapat di dalam Alquran terdapat sebanyak 63 ayat didalam 27 surat. Untuk mengetahui apa makna dan yang terkandung didalam Lafadz sihir ini maka diperlukan penelitian dalam ilmu linguistik atau yang disebut dengan ilmu kebahasaan. Dengan metode semantik ini penulis akan meneliti Lafadz sihir untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa ilmu sihir yang diangap sebagai hal lumrah di masyarakat itu sudah dijelaskan di dalam Alquran bahwa mempelajari satu bab nujum pun sudah termasuk mempelajari ilmu sihir. Maka Allah swt., mengatakan bahwa ilmu sihir sangat dilarang karena dapat memberikan hal buruk bagi orang yang mempelajarinya ataupun bagi orang yang terkena sihir. Penelitian tentang lafadz sihir ini mempunyai makna yaitu memalingkan sesuatu pada hakikat yang sebenarnya. Selain itu lafadz sihir disini menjelaskan tentang bagaimana kisah Nabi-Nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad saw., untuk meghadapi umatnya yang dimana umat Nabi lebih mempercayai ilmu sihir dibandingkan menyembah kepada Allah swt. dan menghiraukan ajakan-ajakan Nabi untuk menyembah Allah swt. bahkan membandingkan ilmu sihir dengan mukjizat yang di berikan Allah swt kepada para Nabi, dan menuduh Nabi sebagai seorang pesihir yang ulung untuk mengusir mereka dari negerinya. Ada juga Lafadz sihir yang memiliki makna sebagai waktu karena waktu disanah menjelaskan bagaimana Allah swt menyelamatkan keluarga Nabi Luth a.s. diwaktu fajar, dan mengabulkan do’a yang diminta oleh umatnya pada waktu sahr (sahur) karena pada waktu itulah Allah swt mengabulkan do’a-do’a siapaun yang meminta pertolongan, mengadu keluh kesah, dan lain sebagainya kepada Allah swt. karena salah satu waktu yang paling mustajab untuk berdo’a adalah pada waktu fajar/sahr (sahur). Karena itu, Allah akan memberikan azab bagi siapapun yang mempelajari ilmu sihir, seperti yang sudah terjadi pada kaum Nabi-Nabi terdahulu dengan azab yang berbeda-beda. Akan tetapi Allah swt akan mengampuni siapaun yang ingin bertaubat dan tidak menyekutukan Allah swt dengan apapun. Karena itu Allah swt memberi kesempatan bagi siapapun untuk selalu berdo’a kepada-Nya terutama diwaktu fajar/sahr (sahur) karena waktu fajar adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdo’a kepada Allah swt dan melaksanakan ibadah shalat tahajud.

Actions (login required)

View Item