Shofwa, Kafa Akmal (2020) Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap praktek pengalihan gadai di Desa Panyingkiran Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (24kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (185kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftraisi.pdf Download (194kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (475kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (527kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (406kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7-bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (233kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (307kB) | Request a copy |
Abstract
Berbicara mengenai akad gadai, maka harus memahami hukum akad gadai itu sendiri dengan benar dan sesuai. Bahwasanya apabila akan melakukan akad harus memenuhi rukun dan syarat akad itu. Di Desa Panyingkiran Kecamatan Rawanerta Kabupaten Karawang dikenal istilah oper gadai, adalah istilah gadai yang dimana rahin menyerahkan sawahnya kepada murtahin sebagai gantinya sejumlah uang akan diberikan kepada rahin, kemudian murtahin menggadaikan kembali sawah tersebut kepada pihak ketiga dengan masih menggunakan akad gadai tanpa sepengetahuan atau tanpa izin rahin. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana mekanisme terjadinya praktek pengalihan gadai tersebut; (2) apa yang melatar belakangi mengapa bisa terjadi praktek pengalihan gadai sawah itu; (3) bagaimana tinjauan hukum ekonomi syariah tentang praktek pengalihan gadai ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Penelitian ini berasal dari pemikiran bahwa didalam hukum ekonomi syariah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksaan suatu akad, yaitu tentang rukun dan syarat terjadinya akad. Dalam suatu hadis yang terdapat di Fatwa DSN Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 dijelaskan bahwa “tidak akan terlepas kepemilikan gadai dari pemiliknya”. Sedangkan kasus yang terjadi di Desa Panyingkiran tersebut dimana seseorang menggadaikan sawah yang bukan miliknya kepada orang lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif – analitis yaitu untuk menggambarkan dan menguraikan mengenai pelaksanaan praktek pengalihan gadai yang dilakukan oleh masyarakat Desa Panyingkiran Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang yang kemudian dianalisis menggunakan hukum Islam. Berdasarkan dari hasil wawancara ditemukan bahwa rahin pemilik sawah menggadaikan sawahnya kepada murtahin, kemudian dengan suatu alasan murtahin ini menggadaikan kembali sawah tersebut kepada orang ketiga. Akad gadai antara murtahin dan orang ketiga inilah yang menjadi permasalahan maka dapat disimpulkan bahwa dalam praktek pengalihan gadai tidak sesuai dengan rukun syarat gadai itu sendiri, kemudian dalam Fatwa DSN Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 bahwa marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh murtahin tanpa seizin rahin, marhun yang dimanfaatkan tanpa seizin rahin sudah tidak boleh apalagi menggadaikannya kembali, kemudian didalam KHES tertulis jelas dalam pasal 345 “akad gadai batal jika salah satu pihak menggadaikan lagi harta gadai ke pihak ketiga tanpa izin dari pihak lainnya”.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Oper Gadai; Rahin; Murtahin; Marhun |
Subjects: | Law Law > Research and Statistical Methods of Law Law > Conflict of Law Private Law > Organizations, Associations Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Muamalah |
Depositing User: | Kafa Akmal Shofwa |
Date Deposited: | 24 Aug 2020 02:02 |
Last Modified: | 24 Aug 2020 02:02 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/31623 |
Actions (login required)
View Item |