Firmansyah, Reja (2017) Analisis dampak pola operasi pembangkit listrik tenaga biomassa skala kecil di jaringan tegangan menengah 20 kV yang dioperasikan PT. PLN (persero). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (151kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (234kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (238kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (308kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (489kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (300kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (726kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (388kB) | Request a copy |
||
Text (BAB VI)
9_bab6.pdf Restricted to Registered users only Download (240kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) | Request a copy |
Abstract
Sistem distribusi sebagai sistem penyaluran tenaga listrik harus memperhatikan tingkat keandalannya dalam menyuplai tenaga listrik secara kontinyu. Namun kenyataannya, berbagai gangguan seringkali terjadi, salah satunya drop tegangan. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menambahkan pembangkit di saluran ujung. Saluran ujung JTM 20-kV umumnya terdapat di daerah rural (perdesaan). Pada penelitian tugas akhir ini, studi kasus dilakukan di Cianjur Selatan. Cianjur Selatan merupakan daerah rural yang sering mengalami drop tegangan. Salah satu potensi energi primer di kawasan rural adalah energi biomassa yang berasal dari limbah panen. Keberadaan biomassa dipengaruhi oleh musim panen sehingga bersifat intermiten (tidak selalu ada). Tipe pembangkit listrik yang memanfaatkan energi biomassa sebagai energi primer adalah PLTBiomassa. Simulasi pola operasi PLTBiomassa dilakukan dengan menginjeksikan PLTBiomassa tersebut di saluran paling ujung penyulang Takokak. Sebelum PLTBiomassa aktif, tegangan hanya 14,22kV WBP dan 17,58 kV LWBP. Setelah PLTBoimassa aktif, tegangan naik menjadi 14,56kV WBP Panen dan 17,66 kV LWBP Panen. Meskipun demikian, perbaikan tegangan tersebut belum mencapai tegangan minimum yang disyaratkan oleh aturan jaringan sistem Jawa-Bali yaitu sebesar 18 kV. Selain itu, terjadi kenaikan level hubung singkat (short-circuit) peralatan ketika terjadi gangguan dari 0,299 kA menjadi 0,363 kA. Kenaikan level hubung singkat ini masih aman karena masih dibawah breaking capacity standar peralatan di sistem 20 kV, yaitu 16 kA.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | sistem distribusi; drop tegangan; pltbiomassa; perbaikan tegangan; short-circuit |
Subjects: | Applied Physics > Electrical Engineering Applied Physics > Testing and Measurement of Electrical Quantities |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Teknik Elektro |
Depositing User: | Ilham Nurfauzi |
Date Deposited: | 24 Jul 2020 02:28 |
Last Modified: | 24 Jul 2020 02:28 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/32148 |
Actions (login required)
View Item |