Rohim, Muhammad (2020) Tobat perspektif kaum Sufi : Studi komparatif terhadap pandangan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dan Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (902kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (950kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
4_bab1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (963kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Tobat dilakukan bukan orang yang berdosa saja atau berada di puncak kenakalan, bahkan kesuksesan pun menjadi sebuah motif mereka, Sehingga untuk melapaskan dari kesulitan dan kerumitan itu mereka mencari tempat pelarian yang memberikan perlindungan dan kepuasan yang cepat. Mereka tidak sadari kupuasaan yang mereka dapat itu hanya bersifat sementara. Melihat keadaan seperti itu penulis tertarik untuk menelaah konsep tobat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dan Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana konsep tobat yang dibawakan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dan Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dan apakah terjadi persamaan dan perbedaan kedua tokoh sufi tersebut. Penelitian ini juga termasuk penelitian kualitatif yang titik fokusnya pada kajian perpustakaan (library research). Metode yang digunakan yakni metode analisis deskriptif. Metode ini dilakukan guna untuk menelaah dan mengkaji secara dalam pandangan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. Sumber data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Hasil dari penelitian ini ialah tobat itu kembali kepada Allah setelah melakukan pengingkaran yakni malakukan dosa dan kesalahan atau meninggalkan apa yang dibenci oleh Allah atau yang dilarang oleh syara’ dan melaksanakan apa yang dicintai oleh Allah atau yang diperintahkan oleh syara’. Jika diperhatikan, kedua tokoh tersebut sepakat bahwa tidak cukup hanya tobat akan tetapi tobat itu diharuskan untuk istiqamah dalam tobatnya walaupun ia telah sampai puncak makrifatnya atau kebersamaan dengan tuhannya ia tetap melakukan tobat, ia berhenti ketika ajal menjemput kehidupannya. Perbedaan mereka terdapat pada macam-macam tobat, cara bertobat, dosa yang diharus dimintai pertobatan, tanda diterimnya pertobatan dan pada hikmah tobat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tasawuf; Sufi; Tobat; Al-Jailani; Ibnu Qayyim; |
Subjects: | Islam > Sufi Orders |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Muhammad Rohim |
Date Deposited: | 29 Jul 2020 01:17 |
Last Modified: | 29 Jul 2020 01:17 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/32262 |
Actions (login required)
View Item |