Zahroh, Atssania (2020) Krisis spiritual manusia modern perspektif Seyyed Hossein Nasr. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (127kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (144kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (116kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (331kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (504kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (227kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (551kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (102kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (197kB) | Request a copy |
Abstract
Apa yang sebenarnya sedang dihadapi manusia modern? Apa yang menyebabkan manusia modern mengalami krisis spiritual? Berangkat dari karya Nasr, Islam and The Plight of Modern Man, peneliti mengambil satu kalimat bahwasannya manusia sedang mengalami amnesis (lupa akan dirinya, kemanusiaannya). Hal inilah yang disebut sebagai krisis spiritual. Penelitian ini menunjukkan bahwa ciri-ciri manusia yang mempertahankan fitrah atau spiritualnya di era modern. Disertakan perilaku manusia modern yang menunjukkan keadaan krisis. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif berbasis library reseacrh (studi pustaka). Metode yang diterapkan menggunakan pendekatan analisis isi (analisys content) dan sejarah. Penelitian ini termasuk dalam studi tokoh. Sehingga merekam perjalanan Nasr dalam mencetuskan sebuah pemikiran ‘spiritualis’ serta menganalisis pemikiran yang tertuang dalam Islam and The Plight of Modern Man. Manusia modern, adalah Muslim—berada pada pinggir lingkaran eksistensi. Posisi yang jauh dari pusat (Allah), disebutkan karena fenomena modern (Sains modern). Sikap/cara pandang tersebut adalah rasionalisme, egosentrisme, dan terlihat kerusakan yang ada di alam. Hal tersebut ada pada diri manusia modern yang lepas dari fitrah, yang menjadi khalifah, ‘abd, dan pancaran Ilahi (tidak menghendaki kerusakan). Manusia Modern, tidak turut arus (cara pandang serta perilaku) yang menimbulkan nestapa (krisis spiritual) adalah ‘arif. Yaitu, manusia yang menyerahkan semua atas diri dan alam semesta ini kepada Yang Kuasa. Menyadari kembali, harus melakukan pembelaan terhadap Tradisi Islam (yang Suci berasal dari Pusat) dengan Intelektual yang terdapat dalam diri manusia, sekalipun itu tetap melakukan telaah kritis terhadap Budaya Modern (Barat), yang disebut gagal dalam mentransformasi diri sesuai dengan fitrah manusia dalam Bertuhan. Demikian berlaku seimbang.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Lingkaran Eksistensi; Krisis Spiritual; Manusia Modern; Tradisi Suci |
Subjects: | Spiritual Beings Islam > Sufi Orders |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Atssania Zahroh |
Date Deposited: | 24 Aug 2020 04:33 |
Last Modified: | 24 Aug 2020 04:33 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/32318 |
Actions (login required)
View Item |