Integritas Ka’ab al-Ahbâr dan karakteristik Marwiyyât-nya dalam tafsir abad III – IX H

Syukron, Ade (2017) Integritas Ka’ab al-Ahbâr dan karakteristik Marwiyyât-nya dalam tafsir abad III – IX H. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (916kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_Daftar Isi.pdf Download (981kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) 8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (990kB)

Abstract

Ka’ab al-Ahbâr adalah Ka’ab bin Mâti’ al-Himyari al-Himsh Abû Ishâq, tokoh Yahudi asal Himyar (Yaman) yang masuk Islam dan cukup berpengaruh di masanya. Mayoritas ulama menyebutnya tâbi’i masyhûr. Namun, Integritasnya diperdebatkan. Mu’âwiyah dan Abû Dardâ` pernah memujinya. ‘Umar bin Khaththâb, ‘Âisyah, Ibnu ‘Abbâs dan selainnya bahkan pernah menanyakan perkara tafsir kepadanya. Namun, ‘Abdullâh bin Mas’ûd dan ‘Alî bin Abî Thâlib justru pernah mendakwanya berdusta. Perdebatan ini terus berlanjut di kalangan ulama hingga periode kontemporer. Fokus penelitian ini adalah mengkaji dua objek kajian, yakni: Integritas Ka’ab al-Ahbâr dan Karakteristik Marwiyyât-nya dalam karya Tafsir. Kajian Integritas bertujuan untuk mengurai perdebatan panjang di kalangan para ulama serta menyelamatkan generasi mendatang dari ikut terjerumus kedalamnya. Adapun Karakteristik Marwiyyât Ka’ab dikaji untuk mengetahui khazanah keilmuannya sekaligus untuk membuktikan bahwa sikap beberapa tokoh sahabat dalam mengambil riwayat Ka’ab semata-mata adalah karena keilmuannya, bukan dalam rangka mendukung atau menolak Integritasnya. Marwiyyât Ka’ab dicari dalam beberapa Tafsir mu’tamad abad III – IX H karena dua asumsi: Pertama, ialah masa kejayaan tafsîr bi al-ma`tsûr, sedang riwayat Ka’ab berbentuk ma`tsûr. Kedua, mencari kesaksian dalam Jarh dan Ta’dîl sama hukumnya dengan mencari kesaksian dalam hukum fiqh. Artinya, kajian Jarh dan Ta’dîl tidak boleh disepelekan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dan bersifat deskriptif analisis. Data-data tentang Integritas Ka’ab dicari dalam kitab-kitab Rijâl. Hasilnya, jumhur ulama mengakui keilmuan dan kecerdasan Ka’ab (dhabth). Tentang kejujurannya (‘adâlah), ada empat kelompok ulama: mu’addil, mujarrih, mutawaqqif dan mutabayyin. Selanjutnya, penilaian setiap kelompok dikritisi dengan Ilmu al-Jarh wa al-Ta’dîl. Kesimpulannya, ternyata sebab utama perdebatan itu adalah samarnya ‘sebab dusta’ Ka’ab al-Ahbar, yakni tidak ada kepastian tentang apakah ‘sebab dusta’ itu disengaja ataukah karena rujukan yang dipergunakan Ka’ab. Dari itu, diajukanlah solusi untuk melerai perdebatan ini agar hendaknya mengamalkan Hadis Nabi saw. untuk tidak membenarkan atau mendustakan perkataan Ahli Kitab. Selanjutnya, Marwiyyât Ka’ab dicari dengan berpedoman pada informasi tentang biografinya dalam kitab Rijâl. Hasilnya, ditemukan empat belas jenis riwayat: Tafsir, Sabab al-Nuzûl, Tafsir Ayat Mutasyâbihat, Isrâîliyyât, Fadhîlah al-‘Amal, Sya’ir, Hukum, ramalan, Kebahasaan, Kabar Gaib, Isyarat Ilmiah, Ro’yu pribadinya, Akhlak dan Do’a-do’a. Kesimpulannya, ini menunjukkan bahwa Ka’ab memang seseorang yang cerdas dan berwawasan luas dari segi keilmuan. Kemudian, beberapa riwayat shahih yang ditemukan akhirnya membuktikan bahwa kebiasaan sebagian Sahabat yang banyak bertanya kepada Ka’ab ialah semata-mata dalam rangka verifikasi atau sekedar untuk memperoleh wawasan.

Actions (login required)

View Item