Hidayatullah, Hanif (2017) Pengaruh konsentrasi Benzil Amino Purin (BAP) dan Naphthalen Acetic Acid (NAA) terhadap perbanyakan tunas tanaman wasabi (Wasabia japonica) secara in vitro. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (82kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (257kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (265kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (300kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Download (417kB) | Preview |
|
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (416kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (782kB) |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (251kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (266kB) |
Abstract
Tanaman wasabi sendiri mengandung senyawa glukosinolat (GLS) dan senyawa Allyl-isothiosianat yang merupakan senyawa metabolit sekunder sehingga tanaman ini banyak dijadikan sebagai obat herbal, penyedap masakan dan bahan baku mkanan. Tidak hanya di jepang saja namun di Indonesia sangat tinggi kebutuhan akan wasabi tersebut sehingga perlu adanya perkembangbiakan benih melalui In Vitro yang dapat menghasilkan benih dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat. Keberhasilan kultur In Vitro sangat dipengaruhi oleh pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) untuk meningkatkan daya multiplikasi tanaman seperti pemberian hormon BAP dan NAA yang keduanya mampu menstimulasi pertumbuhan tunas apabila diberikan dalam konsentrasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara BAP dan NAA serta mengetahui konsentraasi BAP dan NAA yang paling baik untuk multiplikasi tanaman wasabi dalam kultur in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengembangan Benih Hortikultura Pasirbanteng dari April sampai Juni 2017. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan dua faktor, faktor pertama adalah konsentrasi BAP (konsentrasi 0 ppm, 1 ppm, 2 ppm, dan 3 ppm), sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi NAA (konsentrasi 0 ppm, 0,25 ppm, 0,5 ppm, dan 1 ppm) sehingga terdapat 16 kombinasi perlakuan yang diuji tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara konsentrasi BAP dan NAA berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah tunas yang tumbuh dan tinggi tunas baru. Konsentrasi BAP 3 ppm dan konsentrasi NAA 0,25 ppm mampu menumbuhkan tunas dengan jumlah paling banyak yaitu total 17 tunas dengan waktu awal muncul tunas paling cepat yaitu 20 HSI begitu pula dengan tinggi tunas yang paling tinggi terdapat pada tunas mengggunakan media ini dengan nilai rata – rata tinggi 2,05 cm.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pertumbuhan tunas; wasabi; kultur in vitro; BAP; NAA |
Subjects: | Specific Techniques of Agriculture Technology of Other Organic Products > Agricultural Chemical |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Pertanian/Agroteknologi |
Depositing User: | Ilham Nurfauzi |
Date Deposited: | 05 Aug 2020 03:13 |
Last Modified: | 05 Aug 2020 03:13 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/32392 |
Actions (login required)
View Item |