New Normal dalam Sudut Pandang Pemikiran Moderasi Beragama dan Kebangsaan

Effendi, Dudy Imanuddin (2020) New Normal dalam Sudut Pandang Pemikiran Moderasi Beragama dan Kebangsaan. Discussion Paper. Perpustakaan UIN Sunan Gunung DJati Bandung, Bandung.

[img]
Preview
Text
New Normal dalam Sudut Pandang Moderasi Beragama (Dr. Dudy Imanuddin E, M.Ag).pdf

Download (628kB) | Preview
Official URL: http://digilib.uinsgd.ac.id

Abstract

Indonesia adalah salah satu masyarakat majemuk terbesar dunia. Populasi 238 juta jiwa, mencakup ribuan pulau, ratusan kelompok etnis, agama, dan kehidupan lokal yang telah dibentuk oleh dinamika regional dan global. Kepulauan ini diintegrasikan pertama melalui rute perdagangan, sistem perekonomian dan merasa sama-sama terjajah, kemudian melalui upaya terpadu seluruh komponen bangsa pasca-kemerdekaan dikuatkan dengan konstruksi negara kesatuan ‘bhinneka tunggal ika’ yang menggunakan “lingua franca” di kawasan itu sebagai bahasa nasional dan nilai identitas bersama, yakni Pancasila. Menurut Padersen, dalam banyak hal, proyek nasionalisme sangat berhasil dalam menciptakan rasa identitas nasional bersama. Tetapi Indonesia juga seiring waktu mengalami ketegangan antar kelompok, wilayah dan eskalasi konflik yang semakin tinggi dan itu sering kali melibatkan atas nama agama. Pada dasawarsa kekinian, termasuk masa new normal, dua kecenderungan pemikiran ekstrem semakin muncul dalam ruang-ruang publik. Pertama, kecenderungan sebagian kalangan umat Islam yang bersikap ekstrem dan ketat dalam memahami agama (Islam) serta hukum-hukumnya dan mencoba memaksakan cara tersebut di tengah masyarakat muslim, bahkan dalam beberapa hal dengan menggunakan kekerasan. Kedua, kecenderungan lain yang juga ekstrem dengan bersikap longgar dalam beragama dan tunduk pada perilaku serta pemikiran negatif yang berasal dari budaya dan peradaban lain. Hal itu menyebabkan umat Islam menjadi terkotak-kotak saling mengklaim paling benar (truth claim) dan bahkan tidak sedikit diantara mereka saling menghukumi (tafkir). Jauhnya menyebabkan selalu terjadi gesekan-gesekan sosial yang kontra-produktif dan berakibat melahirkan tindakan-tindakan bertentangan dengan Islam. Kedua, kecenderung ekstrem yang mendewakan hasil akal pikiran dan menafikan nilai-nilai agama. Pada konteks inilah, pengembangan dan internalisasi moderasi beragama dalam kehidupan sosial, khususnya pemahaman Islam yang toleran dan moderat menemukan momentumnya.

Item Type: Monograph (Discussion Paper)
Additional Information: artikel ini telah diseminarkan pada tanggal 10 Agustus 2020 bersama Sekmen Agama RI, Prof.Dr. OMan Faturahman, M.Hum.
Uncontrolled Keywords: New normal, Moderasi Beragama, Inovasi Sosial,
Subjects: Religious Ethics
Islam > Islam and Social Sciences
Social Interaction, Interpersonal Relations > Social Participation
Social Process > Social Change
Political dan Government Science > Nationalism
Social Welfare, Problems and Services
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: Dudy Imanuddin Effendi
Date Deposited: 13 Aug 2020 06:09
Last Modified: 13 Aug 2020 06:09
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/32541

Actions (login required)

View Item View Item