Yusup, Maulana (2020) Keabsahan jual beli di Supermarket ditinjau dari syarat dan rukun jual beli menurut Madzhab Hanafi dan Syafi`i. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (57kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTAK)
2_abstrak.pdf Download (102kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (168kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
4_bab1.pdf Download (635kB) | Preview |
|
Text (BAB 2)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (646kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 3)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (485kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 4)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (113kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (121kB) | Request a copy |
Abstract
Jual beli adalah transaksi (muamalah) yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jual beli yang sah menurut Madzhab Hanafi dan Syafi`i ialah yang sudah terpenuhi rukun dan syaratnya serta tidak ada unsur gharar (tipu daya). Ada berbagai macam bentuk jual beli, salah satunya ialah jual beli di Supermarket khususnya di Cianjur yang dimana dalam prakteknya menggunakan sistem swalayan, Supermarket sendiri ialah tempat perbelanjaan yang menjual berbagai macam makanan, minuman, peralatan macam-macam rumah tangga, dan lain-lainnya. Dari pengamatan peneliti transaksi jual beli yang berbasis swalayan di Cianjur dapat diambil permasalahannya yaitu: 1). Bagaimana pelaksanaan akad jual beli di supermarket? 2). Bagaimana pendapat Madzhab Hanafi dan Syafi`I tentang ijab qabul dalam jual beli? 3). Bagaimana keabsahan jual beli jika ditinjau dari syarat dan rukun jual beli menurut madzhab Hanafi dan Syafi`i? Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah field research dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data, dalam penelitian ini adalah menggunakan interview dan observasi. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa. 1). Pelaksaanaan akad jual beli di Supermarket ialah sighat akad perbuatan (Fi`liyah). Karena dalam prakteknya berupa perbuatan (serah terima). 2). Menurut Madzhab Hanafi ijab qabul dalam jual beli boleh dengan ucapan (Lafazh) maupun dengan perbuatan (Fi`liyah). Sedangkan menurut Madzhab Syafi`i ijab qabul itu harus dengan ucapan (lafazh) yang menunjukan arti kepemilikan dan dapat menyampaikan pada maksudnya. 3). Keabsahan jual beli menurut Madzhab Hanafi dan Syafi`i ialah jual beli yang sudah terpenuhi syarat maupun rukunnya dan tidak ada unsur gharar di dalamnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | jual beli di supermarket; rukun dan syarat; madzhab hanafi dan madzhab syafi`i; |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Fikih dari Berbagai Paham, Mahzab Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Mahzab Hanafi Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Mahzab Syafi'i, Syafii |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Maulana Yusup |
Date Deposited: | 21 Sep 2020 04:42 |
Last Modified: | 21 Sep 2020 04:42 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/32833 |
Actions (login required)
View Item |