Manajemen bimbingan haji di Kabupaten Garut: Penelitian di kelompok bimbingan ibadah haji Ummul Quro, Baitul Muttaqin, Multazam, dan An Nabawi Kabupaten Garut

Hakim, Sobarul (2020) Manajemen bimbingan haji di Kabupaten Garut: Penelitian di kelompok bimbingan ibadah haji Ummul Quro, Baitul Muttaqin, Multazam, dan An Nabawi Kabupaten Garut. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_COVER.pdf Download (204kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (163kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (193kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (389kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (828kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (326kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (223kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (241kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini diawali dari beberapa penemuan masalah yang erat kaitannya dengan manajemen bimbingan haji di kabupaten Garut. Masalahnya dapat teridentifikasi oleh peneliti diantaranya adalah dari sebanyak kelompok bimbingan yang ada, berjumlah delapan belas Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) terdapat kelompok bimbingan yang perolehan jema’ahnya berada pada posisi teratas, posisi pertengahan, dan posisi terendah, ini membuktikan kelompok bimbingan yang sangat diminati oleh Jema’ah atau justru menjadi sebaliknya kurang diminati, masalah lainnya terkait dengan faktor senioritas berdiri, figuritas pembimbing haji, hubungan keluarga, pemberdayaan alumni haji, proses rekrutmen, kurikulum haji, pemahaman fikih haji, dan hubungan organisasi massa, perihal tersebut bisa membuktikan tata kelola manajemen yang masih belum sesuai, baik sisi teori maupun praktisnya. Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, peneliti bermaksud untuk meneliti tentang manajemen bimbingan haji di kabupataen Garut, maka peneliti tertarik mengambil empat tempat atau lapangan penelitian, yaitu di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Ummul Quro kecamatan Cilawu, Baitul Muttaqin kecamatan Cigedug, Multazam kecamatan Garut Kota, dan An Nabawi kecamatan Tarogong Kidul kabupaten Garut. Penelitian ini meliputi beberapa tujuan diantaranya, menganalisis perencanaan program kegiatan kelompok bimbingan ibadah haji, menganalisis proses pengorganisasian kelompok bimbingan ibadah haji, menganalisis pengarahan dan pelaksanaan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji, menganalisis pembiayaan kelompok bimbingan ibadah haji, dan menganalisis pengawasan dan evaluasi kelompok bimbingan ibadah haji. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, untuk itu peneliti menggunakan beberapa teknik saat pengumpulan data diantaranya adalah wawancara, studi pustaka, studi dokumentasi, dan observasi serta pengamatan. Hasil penelitian manajemen bimbingan haji di kabupaten Garut yaitu, program perencanaan kelompok bimbingan berupaya menuangkan ide dan gagasan pada arah suatu kemajuan bernuansa khadamat dan profesional, pengorganisasian bersifat strategis yang mampu menempatkan dan nyaman untuk ditempatkan pada koridor kemampuan dan daya dukung lembaga profesional, beretos kerja dengan penuh dedikasi pengarahan sebagai bukti pengambilan keputusan kelompok bimbingan pada arah daya guna dan daya hasil bersifat efisien dan efektif, kemampuan mengelola pembiayaan, dan menggali sumber lain yang menopang terhadap marwah secara profesional, terkomunikasikan dengan akuntabel serta daya dukung informasi dan teknologi, dan operasionalnya terawasi dengan baik, internal dan eksternal. Eksistensi kelompok bimbingan yang ada di kabupaten Garut, mendapat banyak sorotan di lihat dari perolehan Jema’ahnya adalah Ummul Quro dengan kapasitas jema’ah terbanyak, An Nabawi yang notebene kelompok bimbingan tertua segudang pengalaman serta penuh daya profesional dan pembatasan peserta bimbingan, Baitul Muttaqin yang masih tarap pengembangan ditambah eksistensi Multazam yang masih berusaha terus melangkah pada proses perbaikan dan keprofesionalan.

Actions (login required)

View Item