Penafsiran Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah terhadap Ayat Mutasyabihat : Kajian Ayat Fawatih as-Suwar dan Ayat ash-Shifat

Sari, Siti Sopiatin Nurmala (2017) Penafsiran Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah terhadap Ayat Mutasyabihat : Kajian Ayat Fawatih as-Suwar dan Ayat ash-Shifat. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (188kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (336kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (273kB) | Preview
Preview	Text (BAB 1) 4_bab1.pdf Download (591kB) | Preview
	Text (BAB 2) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (637kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (504kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (707kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (238kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (373kB) | Request a copy

Abstract

Tidak setiap ayat di dalam Alquran dapat dipahami secara dzahir karena ayat Alquran memiliki banyak karakteristik di antaranya ada ayat mutasyabihat yakni ayat yang berarti samar dan musykil (sukar) untuk dipahami dalam arti tidak dapat dipahai secara dzahir, juga ada ayat muhkam yang berarti jelas dan dapat dipahami secara dzahir. Keberadaan dua karakteristik ayat ini juga disebutkan dalam Alquran yakni terdapat dalam QS. Ali Imran [3]: 7. Dalam pemaknaan ayat mutasyabihat timbul perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Ulama golongan pertama menyerahkan setiap makna dari ayat mutasyabihat kepada Allah atau lebih dikenal dengan tafwid, golongan ini dikenal dengan sebutan Madzhab Salaf (Abad I-III). Golongan kedua ulama yang memaknai ayat dengan mengalihkan makna sesungguhnya kepada makna lain karena ada dalil yang menguatkan, ulama golongan ini disebut dengan Madzhab Khalaf (Abad III dan seterusnya). Perbedaan pendapat ini menarik perhatian penulis untuk meneliti pemaknaan ayat mutasyabihat dalam tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab yang difokuskan pada ayat fawatih as-suwar dan ayat ash-shifat. Kedua macam ayat ini dipilih karena di antara macam-macam ayat mutasyabihat lainnya dua jenis ayat inilah yang lebih banyak diperdebatkan pemaknaanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemaknaan terhadap ayat fawatih as-suwar, ayat ash-shifat dan metode yang digunakan dalam menafsirkan kedua ayat ini dalam tafsir Al-Misbah Karya Quraish Shihab. Tafsir ini dipilih karena sumber aslinya menggunakan sumber al-Ra’yu, sehingga akan diketahui bagaimana pemaknaan ayat-ayat musykil tersebut dalam tafsir yang bersumber ra’yu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yakni metode yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab sebagai sumber primer dan berbagai literatur yang berkiatan dengan penelitian ini sebagai sumber sekundernya. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lalukan, dalam memaknai ayat fawatih as-suwar Quraish Shihab megutip berbagai pendapat ulama dan dalam beberapa surat ia menyatakan bahwa pendapat “Allah lebih mengetahui maksudnya” sebagai pendapat yang paling relevan kendati tidak mampu memuaskan keingintahuan umat. Selian itu ada beberapa ayat fawatih suwar yang ia pahami sebagai tantangan bagi orang-orang yang meragukan Alquran. Namun dalam pemaknaan ayat ash-shifat Quraish Shihab lebih memaknainya dengan metode takwil namun tidak melupakan makna sesungguhnya.

Actions (login required)

View Item