Etika politik menurut Al-Baidawi dalam tafsir Anwar Al-Tanzil wa asrar Al-Tawil

Fadillah, Muhammad Yuga (2019) Etika politik menurut Al-Baidawi dalam tafsir Anwar Al-Tanzil wa asrar Al-Tawil. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (82kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (112kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (190kB) | Preview
Preview	Text (BAB 1) 4_bab1.pdf Download (260kB) | Preview
	Text (BAB 2) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (368kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (678kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (181kB) | Request a copy

Abstract

Alquran bukanlah kitab politik. Ia hanya memberikan prinsip-prinsipnya dan tidak mengajari cara-cara berpolitik praktis. Dengan demikian, perhatian utama Alquran adalah memberikan petunjuk kepada manusia agar berada dalam kebenaran dan kehidupan yang baik. Sebagai kitab petunjuk, ia lebih memberi tekanan terhadap amal perbuatan dari pada gagasan. Sebagai petunjuk bagi manusia, Alquran menyediakan dasar-dasar yang kukuh dan tidak berubah tentang prinsip-prinsip etika dan moral yang diperlukan dalam kehidupan ini. Alquran mengajarkan bahwa kehidupan didunia ini merupakan prasyarat bagi kebahagiaan hidup yang akan datang. Tujuan penelitian ini menjelaskan penafsiran al-Baiḍāwī terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan etika politik dalam Tafsir Anwār Al-Tanzīl wa Asrār Al- Ta’wīl. yaitu pada term Adil, ‘Ulil Amri, dan Musyawarah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menyangkut pengertian, konsep, nilai serta ciri-ciri yang melekat pada objek penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang bersumber pada data-data tertulis serta bahan-bahan kepustakaan yang terkait dengan objek material penelitian ini yang dalam hal ini adalah kitab Tafsir Anwār Al-Tanzīl wa Asrār Al- Ta’wīl karya al-Baiḍāwī. Dari penelitian ini, ditemukan jawaban mengenai ayat-ayat yang berhubungan dengan etika politik menurut al-Baiḍāwī dalam Tafsir anwār al-Tanzīl wa asrār al- Ta’wīl. Yaitu pada term adil, ‘ulil amri, dan musyawarah. Bahwa berlaku adil meliputi, menimbang sesuatu dengan takaran yang sempurna, lalu menentukan hukuman tidak berdasarkan rasa, dalam memberikan tindakan adil tidak pandang bulu, tidak melihat ras dan agama serta dalam berbicara harus sejujurnya, kemudian dalam mengangkat pemimpin al-Baiḍāwī berpendapat bahwa mereka harus berlaku adil kepada masyarakat. Kemudian mentaati umara yakni pemimpin atau pemerintah yang benar-benar memberikan keadilan yang sempurna kepada rakyatnya. kemudian al-Baiḍāwī mengatakan dalam hukum itu ada tiga : pertama, yang ditetapkan dengan Alquran, kedua, ditetapkan dengan sunnah, ketiga, ditetapkan dengan keduanya dengan jalan qiyas. Lalu al-Baiḍāwī mengatakan menyelesaikan setiap permasalahan harus dengan musyawarah bukan dengan amarah=, khususnya persoalan agama dikembalikan kepada Alquran dan hadis serta mentaati pemerintah yang berlaku adil kepada rakyat, dalam musyawarah harus mengedepankan sifat lemah lembut dan tidak berhati keras. Kemudian mohonkanlah ampunan atau saling memaafkan setelah musyawarah itu selesai, tidak mengadakan sebuah musyawarah kembali setelah adanya permufakatan lalu bertawakal kepada Allah Swt. Kemudian korelasi diantara adil, ‘ulil amri, dan musyawarah ialah etika politik yang bisa dipegang teguh oleh umat Islam bahkan seluruh manusia. Karena adil menjadi tujuan utama, ‘ulil amri menjadi pelaku, dan musyawarah menjadi cara untuk menyelesaikan permasalahan.

Actions (login required)

View Item