Rohman, Dudung Abdul (2020) Narasi moderasi Islam Indonesia dalam media cetak : Studi tentang artikel Moderasi Islam Perspektif Kementerian Agama Dalam Koran Republika Periode 2017-2019. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
cover.pdf Download (109kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
abstrak.pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
daftar isi.pdf Download (177kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
bab 1.pdf Download (363kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (530kB) |
||
Text (BAB III)
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (238kB) |
||
Text (BAB IV)
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (762kB) |
||
Text (BAB V)
bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (67kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
dapus.pdf Restricted to Registered users only Download (88kB) |
Abstract
Penelitian ini berangkat dari fenomena merebaknya tindakan kekerasan bernuansa agama yang kerapkali terjadi di Indonesia. Dari mulai pengrusakan rumah ibadah, penghinaan terhadap simbol-simbol agama, aksi teror terhadap tokoh-tokoh agama, aksi unjuk rasa atas dasar sentimen agama, hingga konflik antarumat beragama yang beraroma suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Dari fenomena ini acapkali memunculkan stigma negatif yang dialamatkan kepada komunitas Muslim, seperti sebutan teroris, fundamentalis, eksterimis, radikal, garis keras dan sebagainya. Padahal sejatinya ajaran Islam itu menyerukan kedamaian sesuai dengan visi ajarannya menjadi rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil-âlamîn). Juga umatnya digelari umat pertengahan (ummatan wasathan) yang bersikap adil, moderat, toleran, dan menjadi teladan bagi umat lainnya. Disinyalir di antara faktor penyebabnya adalah pemahaman agama yang ekstrem, yaitu pemahaman yang berlebihan dan tidak komprehensif dalam memahami teks-teks keagamaan. Sebagaimana tesis yang dikemukakan Yusuf Qardhawi, bahwa pemahaman agama yang ekstrem (al-ghuluw) berpotensi melahirkan radikalisme dan tindakan kekerasan. Dalam Konteks ini, penting kiranya narasi moderasi Islam Indonesia yang dipublikasikan Kementerian Agama melalui media cetak Koran Republika untuk mereduksi serta mengcaunter isu-isu radikalisme dan terorisme bernuansa agama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan pendekatan analisis wacana Kognisi Sosial Teun A. Van Dijk yang mensyaratkan tiga kerangka, yaitu analisis konstruksi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Sedangkan sumber data primernya berupa artikel narasi moderasi Islam perspektif Kementerian Agama yang dipublikasikan melalui Koran Republika selama periode 2017-2019 yang berjumlah 21 artikel. Sementara sumber data sekundernya berupa informasi yang didapatkan dari berbagai literatur yang berkaitan dengan subjek penelitian, terutama tentang moderasi Islam dan peran media cetak. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa media cetak Koran Republika berperan mengkonstruksi berita narasi moderasi Islam Indonesia perspektif Kementerian Agama sehingga menjadi sajian informasi dan opini publik. Setelah dianalisis, narasi moderasi Islam Indonesia ini mencakup tiga kategori, yaitu konsepsi, urgensi, dan implementasi. Konsepsi moderasi Islam Indonesia meliputi: (1) Islam yang rahmatan lil-âlamîn; (2) Islam yang mengedepankan keterbukaan, persaudaraan, dan kemaslahatan; (3) Islam yang bertumpu pada sikap toleransi, keadilan, dan keseimbangan; (4) Islam yang dipahami secara komprehensif; (5) Islam yang bukan radikal atau ekstrem. Urgensi moderasi Islam Indonesia meliputi: (1) Konteks global, dapat mencairkan peradaban dunia yang sedang dilanda ketegangan; (2) Konteks dunia Islam, dapat meredakan konflik yang terus menerus terjadi dan melanda negara-negara Muslim; dan (3) Konteks keislaman Indonesia untuk menjaga kerukunan, merawat persatuan dan kesatuan di tengah keragaman bangsa Indonesia yang plural dan multikultural. Sedangkan implementasi moderasi Islam Indonesia mencakup: (1) Penguatan melalui sosialisasi dan diseminasi moderasi Islam ke seluruh tingkatan pendidikan;(2) Pelembagaan moderasi Islam ke dalam program dan kebijakan; (3) Pengintegrasian perspektif moderasi Islam ke dalam program pembangunan nasional. Maka diharapkan narasi moderasi Islam Indonesia bukan sebatas wacana, tetapi dapat menjadi gerakan dan kepentingan bersama. Sehingga ia bisa dibumikan dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan beragama guna mewujudkan kehidupan yang rukun, damai, dan harmonis di tanah air tercinta Indonesia.
Item Type: | Thesis (Doktoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Analisis Wacana; Moderasi Islam; Peran Media; |
Divisions: | Pascasarjana Program Doktor > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Dudung Abdul Rohman |
Date Deposited: | 11 Sep 2020 07:03 |
Last Modified: | 11 Sep 2020 07:03 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/33308 |
Actions (login required)
View Item |