Tradisi ziarah Makam Mbah Priok dari sudut pandang tasawuf: Studi kasus di Makam Mbah Priok, Tanjung Priok, Jakarta Utara

Hertiani, Egi (2019) Tradisi ziarah Makam Mbah Priok dari sudut pandang tasawuf: Studi kasus di Makam Mbah Priok, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (209kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (298kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (343kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (612kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (296kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (671kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (316kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (449kB) | Request a copy

Abstract

Mbah Priok adalah seorang ulama dan masyarakat menyebutnya Habib. Sudah tidak terdengar asing lagi oleh masyarakat Betawi ataupun orang luar tentang karamahnya. Keberadaan makam Mbah Priok ini sudah menjadi nilai-nilai keagamaannya dan nilai sosialnya, sampai para peziarah pun meluangkan waktunya untuk mendatangi makam waliyullah itu. Mencari berkah di Mbah Priok ini sudah menjadi tradisi bagi masyarakat setempat maupun peziarah yang bukan masyarakat di sana. Sebagian besar masyarakat muslim melakukan ziarah kubur dengan berbagai macam motivasi. Ada yang diantaranya pada waktu tertentu secara rombongan atau sendiri untuk berziarah ke makam para wali dan kiai dengan tujuan bertabarruk, dan lain sebagainya. Berziarah kubur pun memiliki keterkaitan dengan tasawuf, karena tasawuf adalah mempelajari aspek kehidupan di dunia ataupun di akhirat, dan tasawuf juga sebagai jantung atau urat nadi dalam ajaran Islam. Di sinilah terdapat bentuk-bentuk nilai tasawuf seperti; sabar, tawakkal, zuhud, wara’, ikhlas, dan qona’ah. Metode penelitian yang digunakan ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu untuk mendeskripsikan fenomena atau gejala sosial dengan menggunakan analisis dan kualitatif jauh lebih subjektif. Teknik pengumpulan data pada kualitatif dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Motivasi para peziarah tidak ada paksaan apapun dari orang lain. Faktor pendukung para peziarah untuk mengunjungi makam Mbah Priok ini adalah berawal dari lingkungan rumahnya, sehingga ada rasa penasaran yang membuat seseorang untuk mendatanginya. (2) Implementasi para peziarah berdasarkan nilai-nilai tasawuf adalah sifat qona’ah, tawakkal serta mendapatkan ridha. Pada dasarnya tasawuf memiliki keterkaitan dengan berziarah juga, sehingga mempunyai tujuan yang sama, yaitu kepada Allah swt. Akan tetapi, pada tahap ini berziarah mengingatkan seseorang pada kematian, maka apa yang sudah peziarah terapkan dalam sehari-hari tidak ingin berbuat jahat kepada siapapun. (3) Pandangan tasawuf terhadap berziarah ini berawal melarang untuk berziarah, karena akan menyebabkan hal yang tidak diinginkan, karena seiringnya waktu banyak orang-orang hanya ingin mendoakan, maka diizinkan dan harus sesuai dengan syariat Islam. Dapat disimpulkan bahwa setiap peziarah memiliki motivasi yang tinggi untuk mendatangi makam Mbah Priok dan sudah menjadi tradisi bagi masyarakat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Ziarah Kubur; Tasawuf; Tradisi;
Subjects: Bibliographies and Catalog Individuals
Spiritual Beings
Islam > Sufism
Education and Research of History
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi
Depositing User: Egi Hertiani
Date Deposited: 14 Sep 2020 02:57
Last Modified: 14 Sep 2020 02:57
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/33341

Actions (login required)

View Item View Item