Sutisna, Ahmad (2020) Konsep Qishash menurut Mahmud Syaltut tentang pembunuhan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (212kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (174kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (181kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (672kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (774kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (801kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (184kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (400kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama dalam menetapkan sanksi hukum bagi pelaku pembunuhan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak. Jumhur ulama berpendapat bahwa orang tua yang membunuh anak, tidak dapat dikenakan sanksi qishash, sementara Mahmud Syaltut berpendapat bahwa qishash tetap berlaku dalam kasus pembunuhan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui konsep Qishash menurut Mahmud Syaltut tentang pembunuhan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya. 2) Untuk mengetahui alasan hukum Mahmud Syaltut tentang penjatuhan sanksi Qishash bagi pelaku pembunuhan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif (qualitative research) dengan pendekatan content analysis (analisis isi). Sumber data yang digunakan terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan studi kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Konsep qishash mengenai pembunuhan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya menurut Mahmud Syaltut sehingga pada kasus pembunuhan yang dilakukan orang tua terhadap anak tidak menjadi pengecualian dalam arti hukuman qishash tetap harus ditegakkan. 2) Alasan hukum yang digunakan Mahmud Syaltut dalam menetapkan penjatuhan hukuman qishash yaitu: Pertama, Syaltut menggunakan keumuman ayat berkenaan dengan kewajiban qishash atas masalah pembunuhan, sehingga siapapun yang melakukan pembunuhan termasuk orang tua yang membunuh anaknya, tetap harus dikenakan qishash. Kedua, Syaltut berpedoman pada penerapan prinsip keadilan dan persamaan di mata hukum dalam urusan penegakan hukum pidana. Syaltut berpendapat jika qishash ditegakkan terhadap kasus orang tua yang membunuh anak, maka hal tersebut akan lebih memberikan rasa keadilan dan sesuai dengan tujuan hukuman itu sendiri.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mahmud Syaltut; Pembunuhan; Qishash; |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Pidana Islam, Jinayat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | Ahmad Sutisna |
Date Deposited: | 15 Sep 2020 07:14 |
Last Modified: | 15 Sep 2020 07:14 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/33409 |
Actions (login required)
View Item |