Memimpin Diri dan Meraih Prestasi

Qomaruzzaman, Bambang (2015) Memimpin Diri dan Meraih Prestasi. Cetakan ketiga, 3 (III). Simbiosa Rekatama Media, Bandung. ISBN 978-979-3782-73-7

[img]
Preview
Text
Memimin diri dan meraih prestasi.pdf

Download (3MB) | Preview
Official URL: http:// www.simbiosarekatama.co.id

Abstract

Buku ini berjudul Memimpin Diri dan Meraih Prestasi. Agak aneh kedengarannya karena kegiatan memimpin biasanya dikaitkan dengan kehidupan banyak orang. Pemimpin regu, misalnya, adalah orang yang memimpin sejumlah anggotanya dalam kegiatan pramuka. Pemimpin desa atau kepala desajuga terkait dengan kegiatan memimpin sejumlah orang. Semuanya pasti mudah dipahami. Namun, judul buku ini tidak biasanya “memimpin diri”. Apa maksud dari “memimpin diri?” Sebenarnya, setiap hari, setiap orang memimpin diri, hanya saja istilah ini jarang digunakan. Mari kita lihat contoh yang Kamu lakukan setiap hari. Kalau Kamu suatu ketika melihat ada mangga yang sudah matang di pohon, saat itu keinginanmu berkata, “Enak juga mangga itu, pasti manis dan segar!” Awalnya hanya keinginan biasa. Namun, semakin Kamu lihat, mangga itu semakin menarik hati, dan keinginan itu semakin menguat dan membuatmu tidak sekadar menilai kesegaran mangga itu. Kini, Kamu sangat menginginkannya. Apa yang harus dilakukan? Lalu pikiranmu bersiasat, ambil galah atau naiki pohon itu dan ambil buah mangga itu, hanya membutuhkan waktu 5 menit. Kamu pun lalu melakukan rancangan pikiranmu, mengambil mangga itu dan memang selesai kurang dari 5 menit. Semua ilustrasi itu adalah kegiatan memimpin diri sendiri. Siapa yang dipimpin? Kamu. Seluruh anggota badan Kamu dipimpin untuk menaiki pohon, mengambil mangga, mengupas, dan memakannya. Siapa yang memimpin? Kamu juga. Terutama keinginanmu yang sudah dipertimbangkan oleh pikiranmu. Begitu keinginanmu itu dianggap bisa dilakukan, Kamu pun akan melakukannya. Kalau begitu, seluruh perilaku hidup adalah kegiatan memimpin diri sendiri dong? Belum tentu juga. Semestinya sih semua aktivitas kita merupakan kegiatan memimpin diri dengan urutan kegiatan: Kamu punya kemauan, Kamu laksanakan, Kamu dapatkan hasilnya, lalu Kamu pun merasa puas. Tapi ada banyak orang yang lupa untuk memimpin diri, terutama anak-anak seumuran Kamu. Kok bisa? Lihat saja apa yang biasa Kamu lakukan dari bangun tidur sampai pergi tidur lagi. Bangun tidur pagi hari, apakah Kamu dibangunkan atau bangun sendiri? Kalau dibangunkan, berarti Kamu tidak memimpin dirimu sendiri. Mandi, makan, berangkat sekolah, belajar di kelas… Nah, kita lihat apa yang terjadi di kelas: apa yang Kamu lakukan bila gurunya mendadak tidak datang? Kalau mengobrol yang bukan-bukan Dengan teman-temanmu, saat itu Kamu tidak sedang memimpin diri sendiri, sebaliknya Kamu dipimpin oleh apa maunya teman-temanmu. Setelah itu, Kamu pulang, tas diletakkan. Belum juga baju diganti, Kamu sudah menyalakan televisi, sebenarnya tidak ada yang ditonton. Kamu hanya memindah-mindahkan channel dengan remote control sampai sore tiba. Ini juga Kamu tidak memimpin diri, tetapi Kamu dipimpin oleh remote control-mu.

Item Type: Book
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat
Depositing User: Bambang Qomaruzzaman
Date Deposited: 22 Sep 2020 08:11
Last Modified: 22 Sep 2020 08:11
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/33677

Actions (login required)

View Item View Item