Halimatussadiah, Elsa (2020) Simbol kekerasan dalam novel Lail wa Qudhban karya Najib Kaelani: Kajian semiotika Charles Sanders Pierce. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (203kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (474kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (549kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (644kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (421kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (692kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (474kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) | Request a copy |
Abstract
Kekerasan setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sehingga masyarakat tidak heran jika saat ini mereka mudah menjumpai fenomena tersebut di manapun dan kapanpun. Fenomena kekerasan dapat dijumpai dalam karya sastra seperti dalam novel Lâil wa Qudhbân karya Najib Kaelani. Novel yang mendeskripsikan suatu kekerasan yang di angkat dari pengalaman penulis selama di penjara Abu Za’bal, masa pemerintahan Gamal Abdul Naseer, dan Perang Dunia II yang saat itu memberikan efek negatif pada kehidupan bangsa Mesir, termasuk di tanah kelahirannya, Syarsyabah. Tindak kekerasan yang diceritakan novel ini dilatarbelakangi oleh persoalan politik, sosial. Hal tersebut tentu saja menyisakan trauma dan luka yang begitu mendalam. Tujuan penelitian ini untuk memaparkan simbol kekerasan yang terdapat dalam novel Lâil wa Qudhbân serta mendeskripsikan makna dari simbol kekerasan tersebut. Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu deskriptif analitik. Adapun pendekatan yang dijelaskan adalah pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce untuk menjelaskan proses semiosis segitiga tanda (triadik) untuk mengetahui Representament, Object, dan Interpretant, kemudian dihubungkan dengan Realita Kekerasan di Mesir, Hak-hak Asasi Manusia, dan dampak kekerasan dalam realitas. Hasil penelitian dalam novel Lâil wa Qudhbân karya Najib Kaelani, peneliti menemukan 41 data yang menunjukkan tindak kekerasan. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa tindak kekerasan yang terdapat dalam novel terbagi menjadi dua yaitu fisik dan psikis, berupa pemukulan, penganiayaan, bulliying, dan lain sebagainya. Selain itu korban akan merasakan dampak kekerasan secara langsung maupun tidak langsung. Narapidana menjadi korban yang paling banyak karena mereka menilai narapidana itu makhluk yang lemah dan dapat dimanfaatkan atau sebagai pelampiasan amarahnya. Oleh sebab itu, dalam pandangan psikologi dampak yang akan dirasakan korban yaitu luka-luka dan trauma, dan secara hukum bahwa hak-hak asasi manusia perlu dilindungi oleh hukum guna menciptakan kebebasan untuk berbicara, kebebasan dari ketakutan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kekerasan; Novel Lail wa Qudhban; Semiotika Charles Sanders Peirce; Realita Kekerasan di Mesir; Hak Asasi Manusia; dan Dampak Kekerasan; |
Subjects: | Arabic |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Bahasa dan Sastra Arab |
Depositing User: | Elsa Halimatussadiah |
Date Deposited: | 25 Sep 2020 06:05 |
Last Modified: | 25 Sep 2020 06:05 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/33806 |
Actions (login required)
View Item |