Iqbal, Muhammad (2019) Studi komparatif atas tafsir surah Al-Fatihah ayat 5 di tafsir Al-Qayyim dan tafsir Fi Dzilalil Qur'an. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (219kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (215kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (190kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (581kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (626kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (896kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (198kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (255kB) | Request a copy |
Abstract
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti bahwa beragamnya penafsiran terhadap surah Al-Fatihah ayat 5 mempunyai arti yang sangat luas. Dari banyaknya penafsiran tersebut, peneliti memfokuskan pada dua tafsir yang mewakili masanya. Pertama, tafsir Al-Qayyim yang mewakili masa klasik. Kedua, tafsir Fi Dzilalil Qur’an yang mewakili masa kontemporer. Kedua tafsir tersebut terdapat banyak perbedaan penafsiran surah al-fatihah ayat 5 mengenai makna ibadah dan meminta pertolongan. Oleh karena itu rumusan masalah yang diambil peneliti adalah: Bagaimana tafsir surah Al-Fatihah ayat 5 dalam pandangan umum, Bagaimana metode tafsir muqaran, Bagaimana biografi dan metode tafsir serta karya-karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan Sayyid Quthb, Bagaimana perbandingan penafsiran Ibnu Qayyim dan Sayyid Quthb atas surah Al-Fatihah ayat 5. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran surah al-fatihah ayat 5 di Tafsir Al-Qayyim dan Tafsir Fi Dzilalil Qur’an dengan menggunakan metode tafsir muqaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif melalui studi kepustakaan untuk mengambil data dari sumber primer dan sekunder yang akan dianalisis dengan pendekatan metode tafsir muqaran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpukan bahwa Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan makna ibadah dengan tunduk dan patuh. Seorang hamba bisa dikatakan menyembah tuhan-Nya jika ia mencintai dan patuh kepada-Nya. Beliau juga menjelaskan isti’anah ( meminta pertolongan ) mempunyai dua tujuan, keyakinan kepada Allah dan bersandar kepadanya. Corak Ibnu Qayyim dalam menafsirkan Al-Qur’an ialah lughawi ijtima’iy. Beliau menafsirkan suatu kata dengan makna yang sangat luas. Dan juga beliau sangat responsif terhadap perkembangan keadaan masyarakat pada saat itu. Sayyid Quthb yang menjelaskan makna ibadah dengan kemerdekaan dari penghambaan paham-paham yang keliru, kemerdekaan dari penghambaan berbagai macam tata kehidupan, dan kemerdekaan dari penghambaan segala undang-undang. Berbeda dengan Ibnu Qayyim, corak Sayyid Quthb dalam menafsirkan al-qur’an ialah adaby al-ijtima’i. tafsir dengan adab al-ijtima’i adalah tafsir yang berusaha menganalisa dan mengkritisi teks-teks Al-Qur’an dengan menunjukan ketelitian redaksinya serta mengemasnya dalam bahasa yang indah kemudian mensinergikan antara ayat-ayat dengan problematika masyarakat yang berkembang pada saat itu.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ibadah;memohon pertolongan;Al-Fatihah |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Ibadah |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Muhammad Iqbal |
Date Deposited: | 21 Oct 2020 04:45 |
Last Modified: | 21 Oct 2020 04:45 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/34397 |
Actions (login required)
View Item |