Religiusitas masyarakat kampung adat : Penelitian di Kampung Cireundeu, Cimahi, Jawa Barat

Nurhasanah, Siti (2020) Religiusitas masyarakat kampung adat : Penelitian di Kampung Cireundeu, Cimahi, Jawa Barat. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (159kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (320kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (129kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (354kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (540kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (257kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (168kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (259kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian Disertasi ini bertujuan ingin mengkaji tentang: (1) Ekspresi keberagamaan (Religiusitas); (2) Pola Keberagamaan (Religiusitas); dan (3) Konservasi nilai-nilai dalam menghadapi tantangan modernisasi Masyarakat Adat Kampung Cireundeu, Cimahi, Jawa Barat. Pada gilirannya peneliti ingin menganalisis bagaimana perilaku sosial Masyarakat Adat Kampung Cireundeu yang dimotivasi oleh ajaran agama. Hal ini sangat penting karena menjadi titik tekan (entry point) dalam menganalisis kesadaran keagamaan Masyarakat Adat Kampung Cireundeu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian disertasi ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Melalui pendekatan dan metode ini peneliti dapat memahami fenomena Masyarakat Adat Kampung Cireundeu dari perspektif partisipan tentang situasi dan peristiwa yang terjadi, baik secara empiris maupun teoritis. Sehingga diperoleh deskripsi data tentang religiusitas Masyarakat Adat Kampung Cireundeu secara mendalam dan utuh. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara spesifik ada tiga fenomena sosial keagamaan pada Masyarakat Adat Kampung Cireundeu yang sangat menarik yaitu: Pertama, Keberagamaan Masyarakat Adat Kampung Cireundeu diekspresikan dalam dua bentuk ritual yaitu: (1) Ritual Agama dan (2) Ritual Darigama. Ritual agama dilakukan sesuai keyakinan mereka. Sedangkan ritual darigama/adat dilakukan dengan mengikuti kebiasaan-kebiasaan adat leluhur mereka. Kedua, pola keberagaam (religiusitas) Masyarakat Adat Kampung Cireundeu yaitu bahwa bagi masyarakat adat Cireundeu merupakan perpaduan antara agama dan darigama. Agama adalah meyakini, menghayati dan mempraktikkan ajaran Madrais atau Sunda Wiwitan. Dalam Sunda Wiwitan ini para sesepuh membimbing untuk selalau memelihara tetekon atau patokan hidup utama. Tetekon tersebut berupa pikukuh tilu yaitu: 1. Inget kanu kagungan (ingat kepada Sang Pencipta); 2. Ngamumule lemah cai (mencintai Tanah Air); 3. Ngamumule awak urang (menjaga diri dari sifat buruk). Ketiga, konservsi nilai-nilai agama yang dilakukan melalui: (a) Memperkuat dan memperketat ritual, baik ritual agama maupun ritual adat; (b) Menyetujui sepenuhnya konstruksi negara dan melakukan konversi berada dalam subordinasi agama resmi, Islam, namun tetap bersuara melakukan negosiasi terbatas; (c) Selama tiga generasi melakukan reorganisasi-reorganisasi tergantung situasi ‘aman’ dan konteks kekuasaan yang sedang bermain. (c) Melakukan rekonstruksi identitas dengan membangun identitas baru, dari representasi identitas keagamaan (Sunda Wiwitan) bergeser menjadi representasi identitas komunitas adat; (d) Menyesuaikan diri dengan perubahan zaman; (e) Selalu menjalin komunikasi secara rutin antara sesepuh dan anak-anak masyarakat adat; (f) Melakukan kerjasama untuk pengembangan dan pelestarian adat baik dengan pihak lokal maupun pihak luar negeri; dan (g) Melestarikan alam lingkungan.

Actions (login required)

View Item