Penegakan hukum tindak pidana penyuapan hakim oleh advokat dihubungkan dengan konsep Contempt Of Court

Kusumaningtyas, Retno ayu (2020) Penegakan hukum tindak pidana penyuapan hakim oleh advokat dihubungkan dengan konsep Contempt Of Court. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (128kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (169kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftrarisi.pdf Download (107kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (587kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (474kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (383kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (435kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (274kB) | Request a copy

Abstract

Penyuapan oleh advokat (officium nobile) terhadap hakim merupakan upaya advokat (officium nobile) untuk memenangkan perkara yang ditanganinya/dikuasakan oleh klien dalam proses penanganan perkara sebagai penegak hukum dengan cara mencari jalan pintas dengan melakukan pendekatan dan menjalani komunikasi terhadap hakim dengan berbagai modus dan variasinya. Konseporsinil Pengacara adalah penegak hukum dan pembela keadilan. Namun dalam praktik berlaku azaz “maju tak gentar membela yang bayar”. Ini bertentangan dengan kode etik yang mengatur kepribadian Pengacara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: a. Latar belakang adanya penyuapan hakim oleh advokat, b. Penyuapan hakim oleh advokat dalam kerangka contempt of court, dan c. Penegakan hukum terhadap tindak pidana penyuapan hakim oleh advokat. Kerangka pemikiran yang digunakan oleh penulis bersumber dari Undang-Undang, KUHP, Al-Qur’an, Hadits, Kaidah, dan Ijma. Serta teori yang digunakan penulis adalah dalam grand theory yaitu teori negara hukum, dalam middle-range theory yaitu teori kekuasaan kehakiman, dan dalam application/applied theory yaitu teori perbuatan pidana dan teori contempt of court. Selain itu penulis juga menggunakan teori-teori pemidanaan yaitu teori absolut (teori pembalasan/teori retributif/vergeldings theorien), teori relatif (utilitarian theory),teori gabungan (integratif), teori treatment, dan teori perlindungan sosial (social defence). Metode analisis data penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu membahas suatu permasalahan dengan cara meneliti, mengolah data, menganalisis, dan menginterpretasikannya.Dengan menggunakan metode ini, permasalahan tersebutakan dikaji melalui sejumlah peraturan Perundang-undangan dan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa yang menjadi latar belakang adanya penyuapan hakim oleh advokat (officium nobile) yaitu adanya advokat yang mencari jalan pintas untuk memenangkan perkara yang ditanganinya dengan berbagai modus dan variasinya dengan melakukan pendekatan dan menjalani komunikasi terhadap hakim.Penyuapan hakim oleh advokat dalam kerangka contempt of court dalam istilah umum yaitu criminal contempt dalam bentuk perbuatan-perbuatan untuk mempengaruhi proses peradilan yang tidak memihak, dapat berupa penyuapan atau mencoba mempengaruhi dengan cara lain terhadap para hakim. Penegakan hukum terhadap tindak pidana penyuapan hakim oleh advokat tertuang tegas dalam Pasal 6 Ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 210 Ayat (1) angka 1 KUHP, selain itu advokat juga akan dikenakan Pasal 10 Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat.

Actions (login required)

View Item