Basor, Saepul (2020) Gerakan Komando Jihad (KOMJI) di Cisurupan Kabupaten Garut tahun 1976-1981. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (216kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (206kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (208kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (683kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (516kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (613kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (623kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (475kB) | Request a copy |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Download (475kB) | Preview |
Abstract
Gerakan Komando Jihad adalah sebuah kelompok Islam yang tujuannya menghidupkan kembali cita-cita DI/TII yang pada tahun 1962 oleh pemerintah dibubarkan pasca tertangkapnya Imam Besar mereka yaitu Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Gerakan Komando Jihad melakukan aksinya pada tahun 1976 sampai 1982 setelah adanya pertemuan mahoni yang mempertemukan eks anggota DI/TII yang diprakarsai oleh Ali Moertopo yang saat itu menjabat sebagai kepala BAKIN. Aksi yang dilakukan Oleh Gerakan Komando Jihad berpusat di Pulau Sumatra dan di Pulau Jawa. Di Pulau Sumatra Gerakan Komando Jihad dilakukan oleh H Ismail Pranoto, sementara di Pulau Jawa aksinya ini dilakukan oleh Warman. Ideologi yang dibawa oleh Gerakan Komando Jihad ini masuk ke wilayah-wilayah pelosok antara lain ke wilayah Kecamatan Cisurupan. Gerakan Komando Jihad masuk dan berkembang di Kecamatan Cisurupan dibawa oleh Aceng Kurnia yang merupakan mantan ajudan dari Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Permasalahan yang diurai yaitu bagaimana latar belakang Gerakan Komando Jihad masuk ke Kecamatan Cisurupan dan bagaimana ideologi yang dibawa oleh Gerakan Komando Jihad di Kecamatan Cisurupan pada tahun 1976-1982. Penelitian sejarah menggunakan tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Teori yang digunakan untuk mengetahui faktor munculnya Gerakan Komando Jihad yaitu teori Gerakan Sosial Keagamaan. Dalam gerakan Komando Jihad terlihat adanya jaringan yang kuat tetapi interakisnya bersifat informal atau tidak terstruktur, adanya doktrin sharing keyakinan dan solidaritas di antara mereka, ada aksi bersama dengan membawa isu yang bersifat konfliktual, dan adanya aksi tuntutan terhadap kesenjangan sosial keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gerakan Komando Jihad di Kecamatan Cisurupan dimulai pada tahun 1976 ketika Aceng Kurnia masuk ke Kecamatan Cisurupan dibawa oleh Sudarwan dan di Kecamatan Cisurupan Aceng Kurnia menyebarkan doktrinya terkait dengan perjuangannya melanjutkan cita-cita DI/TII yaitu mendirikan Negara Islam di Indonesia The Komando Jihad Movement is an Islamic group whose goal is to revive the ideals of DI / TII which in 1962 the government disbanded after the capture of their Grand Imam, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. The Komando Jihad movement carried out its actions from 1976 to 1982 after a mahogany meeting which brought together former DI / TII members initiated by Ali Moertopo, who was then head of BAKIN. The actions carried out by the Komando Jihad Movement were centered on the island of Sumatra and on the island of Java. On the island of Sumatra the Jihad Command Movement was carried out by H Ismail Pranoto, while in Java this action was carried out by Warman. The ideology brought by the Komando Jihad Movement entered remote areas, including the Cisurupan District. The Komando Jihad movement entered and developed in Cisurupan District brought by Aceng Kurnia who was a former adjutant of Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. The problems described are how the background of the Komando Jihad Movement to Cisurupan District and how the ideology brought by the Komando Jihad Movement in Cisurupan District in 1976-1982. Historical research uses the heuristic stage, source criticism, interpretation and historiography. The theory used to determine the factors for the emergence of the Komando Jihad Movement is the theory of the Religious Social Movement. In the Komando Jihad movement, there is a strong but interactive network that is informal or unstructured, there is a doctrine of sharing faith and solidarity among them, there is collective action by bringing up conflictual issues, and demands for socio-religious disparities. The results showed that the Komando Jihad Movement in Cisurupan District began in 1976 when Sudarwan brought Aceng Kurnia to Cisurupan District and in Cisurupan District Aceng Kurnia spread his doctrine related to his struggle to continue DI / TII's ideals of establishing an Islamic State in Indonesia.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | komando Jihad; Kecamatan Cisurupan, Aceng Kurnia, Bakin, Ali Moertopo; |
Subjects: | Islam > Other Doctrines Islam > Shahada Islam > Islamic History Constitutional and Administrative Law > Structure, Powers, Functions of Government |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | Saepul Basor |
Date Deposited: | 04 Jan 2021 01:17 |
Last Modified: | 04 Jan 2021 01:17 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/36044 |
Actions (login required)
View Item |