Aryani, Gesty Riri (2020) Kepemimpinan L.B Moerdani dalam dunia militer dan respon umat Islam masa Orde Baru (1983-1988). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (45kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (22kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf Download (410kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (821kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (987kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (359kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (377kB) | Request a copy |
Abstract
Pada masa Orde Baru, militer menguasi semua tatanan pemerintahan baik itu sosialpolitik dan ekonomi. Hal tersebut terlihat dengan diterapkannya dwi fungsi ABRI, anggota ABRI memainkan peran ganda dalam keamanan dan dalam birokrasi pemerintahan. Salah satu tokoh militer yang berpengaruh pada masa Orde Baru adalah Leonardus Benyamin Moerdani kelahiran Cepu, Jawa Timur pada tanggal 2 Oktober 1932 yang memulai karir kemiliterannya sejak umur 13 tahun. Benny Moerdani dikenal sebagai tangan kanan dan anak emasnya Presiden Soeharto. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden No 47/M tertanggal 16 Maret 1983 Benny Moerdani diangkat menjadi Panglima ABRI kemudian merangkap sekaligus menjadi Panglima Kopkamtib. Selain karena jasanya terhadap TNI, ia juga dikenal sebagai tokoh yang kontroversial karena keteribatannya dalam serangkaian komando pemulihan keamanan dan operai militer dan sejumlah pengawasan ketat melalui jaringan intel sebagai bagian utama manajemen pemerintahan Orde Baru. Sejalan dengan menjabatnya sebagai Panglima ABRI/Panglima Kopkamtib banyak kebijakan yang dianggap kontroversi terutama terhadap umat Islam. kepemimpinannya membuat berbagai respon dari berbagai kalangan terutama dari umat Islam (sebagaimana fokus penelitian ini). Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang tokoh militer yang berpengaruh pada masa Orde Baru yaitu Leonardus Benyamin Moerdani. Kepemimpinannya dianggap kontrovesi terhadap Umat Islam. Rumuskan masalah dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu; Pertama, bagaimana riwayat hidup Leonardus Benyamin Moerdani. Kedua, bagaimana respon umat Islam terhadap kepemimpinan Leonardus Benyamin Moerdani. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah; (1) untuk mengetahui riwayat hidup Leonardus Benyamin Moerdani, (2) untuk mengetahui respon umat Islam terhadap kepemimpinan Leonardus Benyamin Moerdani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskritip, yaitu memaparkan fakta sejarah yang berhasil dihimpun dengan melakukan tahapan metode penelitian sejarah, yang meliputi tahapan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika Leonardus Benyamin Moerdani ketika menjabat sebagai Panglima Kopkamtib dan diterapkannya asas tunggal Pancasila banyak terjadi penolakan terutama dari umat Islam. Salahsatu dari beberapa penolakan tersebut terjadinya peristiwa Tanjung Priok, sebagai seorang panglima dari lembaga komando keamanan dan ketertiban sudah seharusnya untuk Benny mengamankan kekacauan yang terjadi. Hal itu membuat namanya menjadi disebut-sebut sebagai musuh Muslim bahkan antiIslam karena kebijakan yang dilakukannya dalam mengamankan kekacauan yang terjadi akibat diterapkannya asas tunggal Pancasila.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | L. B Moerdani;Kepemimpinan;Orde Baru;Respon umat Islam; |
Subjects: | History of Southeast Asia > Period 1970 -1999 |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Gesty Riri Aryani |
Date Deposited: | 05 Jan 2021 06:13 |
Last Modified: | 05 Jan 2021 06:13 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/36117 |
Actions (login required)
View Item |