Tarekat anak muda: Fenomena tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah di Kabupaten Bandung

Wasik, Abdul (2020) Tarekat anak muda: Fenomena tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah di Kabupaten Bandung. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (62kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (401kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (232kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (695kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (361kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (214kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (544kB) | Request a copy

Abstract

Anak muda pada era sekarang rentan dengan isu kenakalan remaja dan radikalisme. Belakangan ini gerakan pemuda hijrah pun semakin marak di kalangan anak muda. Jika ditinjau lebih lanjut, kalangan yang paling mendominasi gerakan ini ialah para anak muda yang tinggal di perkotaan. Anak muda menghadapi masa paling sulit dalam rentang kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan masa ini merupakan masa pencarian makna hidup atau masa ‘coba-coba’ dan masa aktualisasi diri bagi manusia. Maka, tidak heran jika anak muda sangat mudah terpengaruh dengan gerakan atau aliran tersebut. Tetapi, lain halnya dengan fenomena yang terjadi di Kabupaten Bandung, puluhan anak muda memilih untuk mengikuti ajaran Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah. Para anak muda itu melakukan pendalaman agama dengan melalui pelaksanaan berbagai macam peribadatan di tarekat. Fokus penelitian ini adalah mengenai motif anak muda dalam mengikuti ajaran tarekat, corak tasawuf dalam ajarannya, aktivitas ketarekatanya, dan hubungan antara ketaatan terhadap ajaran Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah anak muda di Kabupaten Bandung. Penelitian ini berangkat dari teori bahwa anak muda adalah warga negara berusia 16 sampai 30 tahun, yakni periode penting dalam perkembangan manusia. pertumbuhan periode ini ditandai dengan beberapa masa; masa komitmen, masa peraturan, masa ketergantungan, masa kreatif, masa bermasalah, masa reproduktif, masa perubahan nilai, masa emosional, masa ketegangan, masa keterasingan sosial, dan masa penyesuaian diri. Hasil penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa lebih dari 73% dari 1300 anak muda cenderung memiliki minat terhadap ekonomi, keuangan, materiil dan kesuksesan pribadi, lalu selebihnya adalah terhadap keagamaan dan sosial. Di antara berbagai macam upaya untuk mengurangi kecenderungan terhadap dunia salah satunya adalah melalui tarekat. tarekat merupakan kelompok persaudaraan spiritual dalam sufisme yang lebih condong dan mengacu pada ‘jalan’ atau ‘metode’ yang sah yang dipercayai mampu menunjukkan individu untuk ber-muwajaha kepada Allah. Penelitian ini menggunakan mixed methods dengan pendekatan deskriptif-analitik disertai dengan analisis fenomenologis terhadap gejala-gejala sosial yang terjadi dalam kaitannya dengan anak muda yang mengikuti Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah di Masjid Muhammd Alwi di Jl. Pesantren Timur No. 1 Pamekaran Soreang Kabupaten Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak muda yang mengikuti terekat cenderung memiliki motif kebutuhan organis; yaitu kebutuhan akan ketenangan dan kedamaian dalam menjalankan kehidupan. Amaliah Thoriqot Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah tidak membedakan antara yang muda ataupun yang tua, anak muda menjalankan kehidupan dengan memegang teguh ajaran tarekat dan membuat komunitas muda pecinta kesucian jiwa. dan setidaknya terdapat lima manfaat anak muda mengikuti tarekat; bimbingan mursyid. menambah saudara, kebersamaan dan solidaritas, menghindari penyimpangan agama, dan diri lebih terkontrol.

Actions (login required)

View Item