Sholiha, Elva (2020) Tradisi Rasulan di Kecamatan Legonkulon Subang (2000-2018). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (253kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (200kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (140kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (386kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (678kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (630kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (434kB) | Request a copy |
Abstract
Berkembangnya Tradisi Rasulan di Kecamatan Legonkulon berawal dari sejak dulu dan baru dikembangkan pada tahun 2000-an merupakan Tradisi sunan perempuan yang meriahkan dengan sebutan Tradisi Rasulan yang bertujuan untuk memulyakan anak perempuan yang setelah di sunat, meskipun pada saat itu sudah ada Tradisi ini namun yang di meriahkan dengan acara arak-arakan seperti khitan pada anak laki-laki pada umumnya baru terjadi pada tahun 2000-an dan hanya terjadi di daerah pedesaan. Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana latar belakang munculnya Tradisi Rasulan di Kecamatan Legonkulon Subang? Bagaimana Tradisi Rasulan di Kecamatan Legonkulon Subang tahun pada 2000-2018? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang Tradisi Rasulan di Kecamatan Legonkulon Subang dan agar untuk mengetahui apa itu Tradisi Rasulan di Legonkulon Subang tahun 2000-2018. Metode yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah metode sejarah. Metode penelitian ini dilakukan melalui empat langkah, yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Tradisi Rasulan tersebut hanya terjadi di daerah pedesaan yang masih kuat memegang tradisi, adat istiadat masing-masing daerah tertentu, tradisi rasulan sering dijumpai perbedaan pelaksanaan upacara dari latar belakang pendidikan dan pengetahuan orang tua terhadap ajaran Islam ternyata bisa menjadi berbedanya praktek khitan tersebut. Sampai sekarang, masyarakat masih mempercayai bahwa seorang anak bila tiba waktunya harus menjalani salah satu upacara siklus dalam hidupnya berupa khitan untuk menandai bahwa anak tersebut sudah menginjak dewasa, bertanggungjawab dan telah akil baligh.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi Rasulan; khifadh; sunat perempuan; tradisi sunat perempuan; tradisi subang; |
Subjects: | Adult Education Adult Education > Adult Education in Indonesia Customs of Life Cycle and Domestic Life |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Elva Amelia Sholiha |
Date Deposited: | 20 Jan 2021 07:16 |
Last Modified: | 20 Jan 2021 07:16 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/36459 |
Actions (login required)
View Item |