Syarif, Nurrohman (1994) Dimensi etik dalam pemikiran politik: Studi terhadap pemikiran politik Ibn Abi Rabi’ dalam kitabnya Suluk al-Malik fi Tadbir al-Mamalik. MIMBAR STUDI: Majalah Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan, XVI (63). pp. 61-75. ISSN 0216-9517
|
Text
Mimbar Studi Dimensi Etik dalam Pemikiran Politik 2.pdf Download (14MB) | Preview |
Abstract
Paradigma positivistik dalam sain yang berbasis pada empirisme akan selalu menuntut fakta-fakta empiris untuk mengukur atau menguji kebenaran suatu ilmu. Bila pengalaman mengajarkan bahwa kekuasaan bisa diperoleh melalui kekuatan, maka akan melahirkan suatu teori bahwa untuk memperoleh kekuasaan diperlukan kekuatan. Pada saat kekuatan diberi makna fisik seperti persenjataan , ekonomi dan massa, misalnya, maka hanya mereka yang mempunyai kekuatan inilah yang secara teoritis layak menduduki kekuasaan. Di dunia islam cara pandang positivistic ini sebenarnya telah banyak muncul sebelum Barat mengembangkannya. Akan tetapi pemikiran politik dalam Islam selalu mengacu pada nilai etik yang diambil dari ajaran agama. Akibatnya muncul beberapa norma yang sarat dengan dimensi etik. Oleh karenanya , politik dalam pandangan para pakar Islam tidak semata bermakna power tapi mempunyai makna wisdom (kebijaksanaan). Politik bukan tujuan , tapi hanya alat untuk mencapai tujuan. Ibn Abi Rabi’ adalah pakar politik Islam pertama yang pemikirannya sarat dengan dimensi etik.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Politik; Islam; Etika; Sejarah; Pemikiran |
Subjects: | Political Ethics |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Ketatanegaraan dan Politik Islam (Siyasah) |
Depositing User: | Dr. Nurrohman Syarif |
Date Deposited: | 18 May 2017 02:13 |
Last Modified: | 13 Dec 2022 02:32 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/3677 |
Actions (login required)
View Item |