Makna Zahir, Bathin: Study fenomenologis pembacaan al-Qur’an satu hari satu jam (One Day One Hours) di Komunitas Kafa Cirebon

Maulana, Mufti Tubagus (2020) Makna Zahir, Bathin: Study fenomenologis pembacaan al-Qur’an satu hari satu jam (One Day One Hours) di Komunitas Kafa Cirebon. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (93kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (114kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (434kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (950kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (264kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (918kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (106kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Fenomena Living Quran merupakan respon yang dilakukan oleh masyarakat dan komunitas tertentu dengan menggunakan cara tertentu yang membedakan dengan yang lainnya. Salah satunya ialah komunitas Kafa singkatan dari komunitas pencinta al-Qur’an Cirebon yang dipimpin KH. Ahmad Khalik dari Pesantren Babakan Ciwaringin. Karakteristik komunitas Kafa dengan komunitas-komunitas Al-Qur’an lainnya ialah, proses pembacaan al-Qur’an diakukan melalui telephone satu jam satu hari, sehingga dalam satu bulan dapat khatam al-Qur’an 3-4 kali. Salahsatu keuntungan yang didapakan dari mengikuti komunitas tersebut menurut salah satu anggota bahwa ketika ia mengikuti komunitas tersebut merasakan ketenangan dalam tiap-tiap permasalahn, dan dicukupkan segala kebutuhan hidup dengan keberkahan membaca Al-Qur’an. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi peneliti unutk melakukan penelitian pada komunitas Kafa tersebut dengan pendekatan Living Qur’an. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna tradisi pembacaan al-Qur’an bagi para pelaku yang mengikuti kegiatan tersebut dan mengetahui bagaimana prosesi pembacaan ayat-ayat al-Quran di komunitas Kafa, Cirebon.Metode penelitian yang digunakan ialah kualiatatif. Dengan menggunakan pendekatan Teori fenomenologi karya Hursl dan Milonowski. Penggunaan teori fenomenologi sebagai upaya untuk melihat pemahman komunitas Kafa terhadap pembacaan al-Qur’an. Sedangkan pengunaan Teori Milonowski ialah menunjukkan relasi antara Magis dan Saince terhadap pengalaman dari anggota komunitas Kafa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemaknaan tilawah satu jam satu hari bagi anggota melihat dari dua aspek. Aspek pertama ialah makna zahir dan makna batin. Makna zahir meliputi pemahaman daris segi ilmu Tajwid dan Tahsin. Secara praktek mereka menunjukkan bacaan yang bagus, namun secara teori sedikit diantara mereka yang paham illmu Tajwid. Sedangkan makna batin meliputi pemahaman mereka mengenai tilawah sebagai motivasi hidup, penenang hati, sarana intropeksi diri, tanda syukur kepada Allah swt., dan tabungan amal di akhirat kelak. Hal ini ditunjukkan dengan Pengaruh tilawah satu jam satu hari bagi anggota. Para anggota ketika mereka mengalami berbagai keajaiban dalam kehidupan. Langkah pertama untuk dapat mengikuti program tilawah al-Qur’an di komunitas Kafa ialah mendaftarkan diri dan menentukan jadwal istiqamah untuk membaca al-Qur’an. Langkah kedua ialah menerapkan tilawah al-Qur’an, dan akan dihubungi oleh pembimbing, hal ini dilakukan setelah anggota mengkonfirmasi untuk siap membaca al-Qur’an. Selama sepuluh menit pembimbing akan mendengarkan bacaan al-Qur’an dan membetulkannya jika terdapat kesalahan dengan diawali tawasul. Tahap evaluasi dilkaukan satu bulan dan satu tahun sekali dengan memberikan laporan hasil membaca al-Qur’an selama satu bulan dan satu tahun. Reward yang diberikan ialah sebuah penghargaan atas keistiqamahan dalam berinteraksi dengan al-Qur’an.

Actions (login required)

View Item