Perkembangan sanggar tari Topeng Purbasari Cirebon tahun 1980-2016

Adwiyati, Ummu (2021) Perkembangan sanggar tari Topeng Purbasari Cirebon tahun 1980-2016. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (243kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (199kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf

Download (203kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (458kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (721kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (675kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (213kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (310kB) | Request a copy

Abstract

Tari Topeng Cirebon pada awalnya difungsikan oleh Sunan Gunung Jati yang bekerjasama dengan Sunan Kalijaga sebagai media dakwah penyebaran agama islam di wilayah Cirebon sekaligus sebagai media tontonan di lingkungan keraton, dengan tujuan menyampaikan pesan dakwah islam tentang proses kehidupan manusia. Meluasnya budaya Tari Topeng Cirebon disebabkan oleh peranan seniman yang mengadakan pertunjukan bebarang/barangan. Mereka pergi berkelana berhari-hari lamanya. Perjalanan ditempuh mulai dari berjalan kaki, menggunakan gerobak dorong, hingga kendaraan roda empat. Mereka tidak cukup mempunyai lahan yang baik untuk tempat tinggal maupun lahan untuk garapan pertanian. Di wilayah cirebon terbagi menjadi 4 gaya tari topeng, antara lain: Tari topeng gaya Losari (Dewi Sawitri), Tari topeng gaya Slangit (Arja), Tari topeng gaya Palimanan (Wentar), Tari topeng gaya Gegesik (Purba). itulah sebabnya Sanggar Purbasari mempunyai julukan sebagai Sanggar Tari Topeng yang bergaya Gegesik. Pada tari Topeng Cirebon gaya Gegesik yang terdapat pada Sanggar Purbasari paling terlihat berbeda adalah raut karakteristik topengnya. Sayangnya penari atau dalang tari Topeng Cirebon kini tidak sebanyak dulu ketika masa jayanya. Oleh karena itu, untuk mengetahui permasalahan dalam penelitian ini, ada beberapa point yang akan dijelaskan. pertama, latar belakang lahirnya Kelompok Sanggar Tari Topeng Purbasari, kedua, perkembangan Sanggar Tari Topeng Purbasari pada tahun 1980-2016. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan langkah-langkah penelitian sebagai berikut: Pertama, Heuristik, Kedua, Kritik, Ketiga, Interpretasi dan yang terakhir Historiografi. Beberapa gambaran Sanggar Purbasari sebagai Pranata yang melestarikan Seni Tari Topeng di Kabupaten Cirebon dengan membuat suatu sanggar, dengan melakukan kegiatan yang memberikan manfaat pembelajaran bagi masyarakat sekitar mengenai Seni Tari Topeng. Hal ini jelas adanya karena pada dasarnya topeng itu benar-benar masih ada, menjadikan Tari Topeng sebagai media penyeberan ajaran agama Islam, karena dilihat dari perkembangan zaman saat ini sudah jarang sekali budaya topeng yang diadakan dalam acara keislaman sehingga ini merupakan hal yang unik untuk diangkat kedalam penelitian.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Perkembangan; Tari Topeng Cirebon; Latar Belakang; Sanggar. Purbasari
Subjects: Islam Umum > Islam dan Kesenian
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Ummu Adwiyati
Date Deposited: 12 Mar 2021 00:49
Last Modified: 12 Mar 2021 00:49
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/37704

Actions (login required)

View Item View Item