Octaviani, Sri Suminar (2021) Upacara Ngabungbang pada masyarakat Cikalama Sindangpakuon Cimanggung Sumedang tahun 2020. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (28kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (305kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daptar isi.pdf Download (349kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (869kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (957kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (437kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (447kB) | Request a copy |
Abstract
Upacara Ngabungbang di Desa Sindangpakuon diikuti oleh masyarakat setempat adapun di luar kota sebagai upaya dalam pewarisan nilai-nilai budaya yang di anggap penting dan perlu dilestarikan dari generasi ke generasi. Upaya melestarikan upacara ini masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat. Menurut keyakinan mereka bahwa kebiasaan itu harus dikembangkan dan dilaksanakan setiap satu tahun sekali yaitu tanggal 14 Maulud (Rabi’ul Awal). Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana Kondisi Obyektif Desa Sindangpakuon Cimanggung Sumedang? Bagaimana Sejarah Upacara Ngabungbang di Cikalama Sindangpakuon Cimanggung Sumedang? Penelitian bertujuan mengetahui Kondisi Obyektif Desa Sindangpakuon Cimanggung Sumedang, mengetahui Sejarah Upacara Ngabungbang di Cikalama Sindangpakuon Cimanggung Sumedang. Dalam penelitian ini, penulis mengambil langkah-langkah penelitian yang dianggap relevan dengan pembahasan yang dimaksud, melalui library reseach (study pustaka) terhadap sumber dan data yang ada dan juga melalui oral history (wawancara). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan menggunakan empat tahap yaitu: Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Berdasarkan penelitian, hasilnya: upacara Ngabungbang yang asal mulanya, sekitar abad ke-18 Masehi dan mulai memasyarakat abad 19 Masehi. Awalnya ada seorang wali yang bernama Eyang Salinggih Ibrahim bertapa di Gunung Galunggung selama 7 tahun, di tengah pertapaan pada tanggal 14 Maulud tepatnya pada pukul 24.00, beliau dihampiri seorang perempuan mengijazahkan sebuah do’a, yang dikenal dengan sebutan do’a Karahayuan dan do’a itu dibacakan di waktu upacara Ngabungbang tepat pada tanggal dan waktu yang disebutkan diatas. Kebiasaan Ngabungbang ini diartikan sebagai simbol sosial bagi mereka yang bergabung dalam kegiatan tersebut, yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu, juga mengikuti tata cara tertentu. Tujuan Ngabungbang adalah berziarah ke makam leluhur yang berjasa dalam penyebaran Agama Islam di Sindangpakuon dan sekitarnya; membacakan puji-pujian, mendengarkan wejangan (nasehat) dari pihak penyelenggara dan menanti turunnya do’a yang akan diijazahkan pada tanggal 14 Maulud tepatnya pukul 24.00. uniknya dalam mengijazahkan do’a tersebut tidak boleh direkam, tidak ditulis dan tidak dibacakan didalam ruangan. Adapun isi do’a yang dibahas dalam tradisi upacara Ngabungbang ini antaranya sebagai hadiahan, keselamatan, do’a mustajab kepada Allah SWT dan do’a yang pokoknya tidak bisa diungkapkan sedikitpun.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sejarah; pelaksanaan Upacara Ngabungbang; Do’a Yang Dibahas dalam tradisi upacara Ngabungbang. |
Subjects: | General Principles of Music and Musical Form |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | sri suminar octaviani |
Date Deposited: | 16 Mar 2021 03:46 |
Last Modified: | 16 Mar 2021 03:46 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/37815 |
Actions (login required)
View Item |