Walidin, Farham (2021) Wabah penyakit perspektif hadis : Sebuah kajian fenomenologi. Masters thesis, UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG.
|
Text (COVER)
1_COVER farham.pdf Download (346kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (382kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
4_Daftar Isi Wabah.pdf Download (310kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
5_BAB I.pdf Download (775kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
6_BAB II .pdf Restricted to Registered users only Download (753kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
7_BAB III .pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
8_BAB IV .pdf Restricted to Registered users only Download (902kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
9_BAB V .pdf Restricted to Registered users only Download (402kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10_Daftar Pustaka .pdf Restricted to Registered users only Download (435kB) | Request a copy |
Abstract
Tesis ini membahas tentang bagaimana pandangan hadis mengenai wabah penyakit. Virus Corona muncul baru-baru ini dan telah menewaskan banyak korban jiwa. Latar belakang masalah penelitian ini berupa narasi masyarakat menganai pandangan wabah yang sedang melanda seperti “wabah itu merupakan suatu azab”, “tidak perlu takut akan wabah karena wabah pada dasarnya adalah ciptaan Allah” dll. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui wabah penyakit perpektif hadis dalam kajian fenomenologi Metode yang digunakan adalah metode syarah maudhu’i dengan pendekatan ilmu fenomenologi, yaitu mengumpulkan hadis bertemakan wabah lalu memberikan pemahaman kitab syarah hadis dengan menggunakan teori fenomenologi dari Edmund Husserl dengan bertujuan untuk mengetahui keadaan masyarakat sehari-hari hingga kesadaran yang dihasilkan ketika merebaknya suatu wabah. Dari hasil syarah yang dilakukan dapat disimpulkan terdapat 3 (tiga) tema besar hadis wabah dengan pendekatan fenomenologi, pertama, Mati syahid karena wabah. Teori Innerlebens (Penghayatan) Edmund Husserl bisa melihat pada kehidupan sehari-hari masyarakat di tengah pandemi ini, meskipun menganggap mati karena wabah adalah syahid dan masyarakat tidak perduli pada protokol kesehatan, sebenarnya dalam hati mereka terdapat rasa takut akan terjangkitnya wabah, Kedua, karantina wilayah sebagai langkah awal dalam penanggulangan wabah, Sebagian masyarakat memilih untuk melawan kebijakan pamerintah demi mendapatkan uang untuk bertahan hidup dengan dalih “tidak takut meninggal karena pada dasarnya wabah adalah ciptaan Allah dan berserah diri pada Allah adalah kuncinya”, Teori lebensewelt yang dikemukakan Husserl, dengan cara melihat kehidupan sehari-hari masyarakat yang berada di tengah merebaknya wabah corona, bisa menghasilkan kesadaran bahwa “meskipun berada di tengah merebaknya wabah corona, masyarakat harus tetap bertahan hidup dan menafkahi keluarganya dengan cara harus tetap bekerja”. Ketiga, pahala untuk orang bersabar ketika terjangkit wabah dan menganggap wabah adalah sebuah ujian dari Allah, teori Intensionalitas merupakan proses sebuah subjek mengamati objek sehingga akan memunculkan pemaknaan atas fenomena yang terjadi. Masyarakat yang memandang wabah sebagai sebuah ujian dari allah swt harus bersabar dalam menjalaninya. Intensionalitas bisa menghasilkan sebuah kesadaran bahwa “Masyarakat yang tengah dilanda oleh wabah menyadari semua ini merupakan sebuah ujian dari Allah SWT.”
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Wabah penyakit; hadis; fenomenologi |
Subjects: | Islam > Al-Bukkhari Al-Hadits dan yang Berkaitan > Ilmu Hadits Al-Hadits dan yang Berkaitan > Dirayah/Ilmu tentang Keotentikan Hadits |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Hadits |
Depositing User: | Farham Walidin |
Date Deposited: | 25 Mar 2021 08:18 |
Last Modified: | 25 Mar 2021 08:18 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/38212 |
Actions (login required)
View Item |