Ilallloh, Ahmad Al muhajir (2021) Fenomena kepemimpinan non-muslim dalam pandangan santri : Studi kasus santri di Buntet Pesantren Cirebon. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (247kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (336kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf Download (257kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (720kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (760kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (300kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (380kB) | Request a copy |
Abstract
Hak pilih Non-muslim sebagai pemimpin selalu menimbulkan kontroversi diantara pemikiran-pemikiran umat islam di era moderen ini, berbicara mengenai umat islam di era sekarang tentunya sangat kental dengan pondok pesantren atau pelajar yang dikenal sebagai santri. Santri merupakan sebuah kelompok yang tidak bisa lepas dari perkembangan islam di indonesia. oleh sebab itu perlu adanmya pembahasan mengenai Fenomena kepemimpinan Non-muslim dalam pandangan santri. Tujuan penelitian ini adalah Pertama, untuk mengetahui bagaimana konsep kepemimpinan dalam Islam yang diterapkan di Pondok Pesantren Buntet. Kedua, untuk mengetahui bagaimana profil pemimpin yang ideal/baik menurut Santri baik pemimpin karismatik, Rasional, Tradisional. Ketiga, untuk menguraikan tanggapan/respon Santri terhadapp peimpin Non-muslim. Max Weber, terdapat tiga hal otoritas yang menadi sumber keterangan hak sebuah pemerintaha. Pertama, Otoritas tradisional dengan dasar keaslin dan terkontrolnya sbuah kekuasaan yang sudah diariskan sejak masa. Kedua, Otoritas Karismatik yang didasari sifat profesional mencapai otoritasnya dari kualitas individu yang lairiyah. Ketiga, Otoritas Legal Rasional yakni terhadap kebutuhan organisasi Masyarakat berdasarkan stabilitas namun memberikan peluang yang mempunyai sebuah perubahan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan terjun langsung kelapangan dan memperoleh data melalui wawancara dan dokumentasi yang kemudian dianalisa menggunakan model miles dan hubeman, dilaksanakan saat pengumpulan data sedang berlangsung, dan seusai data selesai dikumpulkan dalam priode tertentu. Kepemimpinan di pondok pesantren buntet menjunjung tinginggi sikap ahlakul karimah, seperti apa yang di terapkan oleh Rasulullah SAW. 90% santri memilih pemimpin yang nonmuslim namun adil dan 10% memilih pemimpin muslim mesi tidak adil karna seiman. Pemimpin yang paling ideal bahwasanya 70% berpendapat pemimpin yang karismatik 10% santri memilih pemimpin yang tradisional 20% santri berpendapat bahwasanya pemimpin legal rasional. pemimpin non-muslim bukanlah sebuah masalah. agama bukanlah patokan seseorang agar dapat memimpin tidaknya, tetapi bagaimana sosok pemimpin tersebut membina masyarakat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pemimpin; Santri; Non'muslim |
Subjects: | Social Process > Leadership |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Fakultas Ushuluddin > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Ahmad Al Muhajir Ilalloh |
Date Deposited: | 29 Mar 2021 08:12 |
Last Modified: | 29 Mar 2021 08:12 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/38334 |
Actions (login required)
View Item |