Penafsiran Isti’adzah dalam kitab tafsir Al-Munir karya Wahbah az-Zuhaili

Munir, Miftahul (2021) Penafsiran Isti’adzah dalam kitab tafsir Al-Munir karya Wahbah az-Zuhaili. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (186kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (426kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (295kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (633kB) | Preview
	Text (BAB 2) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (865kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (511kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (952kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR ISI) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (423kB) | Request a copy

Abstract

Disatu sisi Isti’adzah adalah“permohonan seorang mukmin kepada Allah SWT yang merupakan salah satu amalan yang harus dimiliki oleh mukmin, ber-isti’adzah”dapat mendatangkan ketenangan, keamanan dan perasaan terlindungi, sebab perlindungan ditujukan kepada suatu dzat yang maha memberikan lindungan yaitu Allah SWT. Dengan demikiian penulis tertarik untuk mengkajii lebih jauh tentang isti’adzah dalam Al-Qur’an. Dalam penelitian ini judul yang dikaji penulis ialah penafsiran Isti’adzah dalam Al-Qur’an. “ Tujuan dari penelitian ini adalah diantaranya pentingnya ber-isti’adzah dalam kehidupan sehari-hari, dalam perspektif al-Quran yang merujuk pada kitab tafsir Al-Munir karya Wahbah az-Zuhaili yang bermaksud untuk mengungkapkan makna isti’adzah menurut mufasir. Penulis ingin mengetahui lebih lanjut bagaimanakah konsep isti’adzah yang sebenarnya, telah dijelaskan dan diungkapkan dalam Al-Qur’an lima belas abad yang lalu dan bagaimana manfaat ber-isti’adzah dalam kehidupan manusia pada zaman ini dan lain sebagainya. Penelitian ini berangkat dari sebuah pemikiran, bahwa isti’adzah dipahami sebagai pembuka sebelum membaca AlQur’an, tetapi makna“Isti’adzah”yang sebenarnya adalah memohon perlindungan dari kejahatan golongan jin, manusia, dan bisikan syetan yang bersembunyi di dalam dada manusia. “Berdasarkan pemikiran tersebut penulis menjelaskan dua kajian teori yang akan dikaji yaitu teori pertama membahas mengenai pengertian Isti’adzah secara umum yaitu dengan melalui pendekatan dan teori kedua menggunakan teori metode maudhu’i dalam kajian ayat-ayat tentang Isti’adzah dan penafsirannya. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau (library research) yaitu penelitian yang objek utamanya adalah penelitian pustaka. Adapun sumber data primernya adalah kitab Tafsir Al-Munir, buku, jurnal. Hasil dan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui penafsiran Wahbah Zuhaili tentang ayat-ayat isti’adzah serta makna dan implementasi ayat dalam kehidupan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, kajian mengungkapkan atau mendeskripsikan kondisi-kondisi yang ada. Hasil dari penelitian ini yaitu: bahwa “Isti’adzah salah satu kewajiban seorang hamba untuk selalu memohon perlindungan kepada sang khalik,” Isti’adzah diperintahkan kedapa semua hambanya untuk memohon perlindungan dari-Nya. Selain itu, kata Isti’adzah terulang tujuh belas kali dalam al-Quran. Menurut Wahbah Zuhaili juga disebutkan bahwa “Isti’adzah menempati posisi yang paling penting dalam kehidupan, disebutkan dalam surat al-Falaq dan an-Naas kata Isti’adzah merupakan bagian dari ke-tauhidan dan upaya memohon perlindungan dari segala macam bentuk kejahatan.” Kata kunci: Isti’adzah, Penafsiran, Wahbah Zuhaili

Actions (login required)

View Item