Shuhbah sebagai medium pembinaan ruhani untuk mendapat ilmu ma'rifat : Studi kasus pada jama'ah thoriqoh qoodiriyah naqsyabandiyah suryalaya-sirnarasa di pondok pesantren Sirnarasa Panjalu Ciamis

Syehab, Risyam Amaludin (2021) Shuhbah sebagai medium pembinaan ruhani untuk mendapat ilmu ma'rifat : Studi kasus pada jama'ah thoriqoh qoodiriyah naqsyabandiyah suryalaya-sirnarasa di pondok pesantren Sirnarasa Panjalu Ciamis. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (306kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (468kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (312kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (546kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (802kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (912kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (301kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berangkat dari fenomena di sebuah thoriqoh besar yang ada di Jawa Barat yaitu Thoriqoh Qoodiriyah Naqsyabandiyah Suryalaya-Sirnarasa, yang mana di dalam thoriqoh tersebut terdapat sebuah tradisi yang di namakan dengan shuhbah. Banyak jama’ah yang datang berbondong-bondong untuk melaksanakan shuhbah kepada syekh mursyid untuk mendapatkan pembinaan ruhani bagi dirinya dan mereka meyakini dengan bershuhbah kepadanya, mereka akan merasakan ketenangan serta kedekatan dengan Allah. Dalam realitanya, di zaman sekarang ini kita sulit untuk membedakan antara manusia yang benar-benar taat pada Allah dengan manusia yang bersekutu dengan selain Allah, karena orang awam sekalipun saat ini sangat pandai dalam berbicara mengenai agama terlebih penampilannya terlihat nampak agamis. Dia merasa seolah-olah dirinya telah faham betul dalam hal agama dengan modal hanya sekedar membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang di maksud dengan shuhbah, bagaimana adab-adab yang harus dilakukan oleh murid dalam melaksanakan shuhbah, serta bagaimana pengaruh tradisi shuhbah sebagai Medium Pembinaan Ruhani untuk mendapat Ilmu Ma’rifat terhadap jama’ah Thoriqoh Qoodiriyah Naqsyabandiyah Suryalaya-Sirnarasa di Pondok Pesantren Sirnarasa Panjalu Ciamis. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori ma’rifat. Di dalam dunia tasawuf, ma’rifat di artikan sebagai pengetahuan yang pasti dan sangat jelas mengenai Tuhan yang di dapat melalui hati sanubari. Ma’rifat ialah mengetahui Allah dengan seluruh nama serta sifat-Nya dan mengesakan-Nya. Seseorang yang mengetahui Allah tidak akan mengikuti kemauan syahwatnya atau memuaskan hawa nafsu, melainkan akan senantiasa bekerja dan berupaya untuk memperoleh ridha Allah swt. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data di dapat dari hasil observasi dan wawancara yang mendalam terhadap beberapa informan, di antaranya adalah wakil taqin syekh mursyid, pimpinan pesantren, ketua mudarris pesantren, serta beberapa jama’ah Thoriqoh Qoodiriyah Naqsyabandiyah Suryalaya-Sirnarasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi shuhbah yang ada dalam Thoriqoh Qoodiriyah Naqsyabandiyah Suryalaya-Sirnarasa mempunyai peranan untuk mendapatkan ilmu ma’rifat (pengetahuan mengenai tata cara untuk mendekatkan diri kepada Allah) bagi para jama’ahnya. Di dalam tradisi shuhbah ini di ketahui terdapat beberapa hal atau aspek yang dapat mempengaruhi para jama’ah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah dengan binaan atau bimbingan dari syekh mursyid secara tarbiyah ruhaniyah (pembinaan ruhani). Banyak di antara jama’ah yang merasakan ketenangan dan kedekatan terhadap Allah setelah melaksanakan shuhbah kepada syekh mursyid.

Actions (login required)

View Item