Filsafat politik Imam Khomeini

Ramdani, Den Imam Tajul (2021) Filsafat politik Imam Khomeini. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djti Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (139kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (101kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (64kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
4_bab1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (441kB) | Request a copy
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (347kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (448kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (148kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (155kB) | Request a copy

Abstract

Belum ada satupun sistem pemerintahan dalam Islam yang bisa dikatakan sebagai rujukan dalam bernegara, bahkan daerah Timur Tengah yang merupakan tempat kelahiran Islam menggunakan sistem pemerintahan yang beragam, mulai dari monarki, monarki semi konstitusional, presidential, serta Iran yang mengembangkan konsep wilayatul faqih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemikiran filsafat politik Imam Khomeini, serta bagaimana implementasi dan konsep demokrasi yang dikembangkan oleh-nya. Penlitian ini bersifat kualitatif, dengan metode anilisis konten (analysis content), yaitu melalui studi kepustakaan (library research). Ada beberapa temuan yang dapat dikemukakan, pertama, secara tidak langsung teori filsafat politik Imam Khomeini menggunakan beberapa istilah seperti normative approach, tradisionalisme, dan behaviorisme. Kedua, bagi Khomaeni, tujuan dari politik adalah untuk mengarahkan masyarakat kepada jalan menuju Tuhan. Ketiga, Khomeini membagi tiga konsep politik, yaitu politik setan, politik hewan, dan terakhir politik Islam. Keempat, konsep wilayatul faqih yang digagas Khomeini adalah dengan membagi kekuasan kepada tiga lembaga yakni, eksekutif, legislative dan yudikatif, dengan seorang faqih atau ulama sebagai pemimpin tertinggi yang mengisi kekosongan imam dua belas. Bagi Khomeni demokrasi adalah konsep moderat serta sejati apabila berlandaskan pada syariat-syariat dan nilai-nilai keislaman (theodemokrasi). Khomeini mengatakan bahwa setiap orang berhak dan bebas memilih pemimpin yang ia kehendaki tanpa ada paksaan dari orang lain karena sejatinya rakyatlah sebagai penguasa tertinggi bahkan seorang wali faqih berada dibawah otoritas rakyat.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: filsafat politik ; wilayah al- faqih ; demokrasi
Subjects: Political dan Government Science > Philosophy and Theory of Political dan Government Science
Civil Rights > Philosophy and Theory of Political Rights
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat
Depositing User: Den Imam Tajul Ramdani
Date Deposited: 24 May 2021 04:43
Last Modified: 24 May 2021 04:43
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/39367

Actions (login required)

View Item View Item