Aini, Nurul (2019) Proses penciptaan alam dalam teori emanasi Ibnu Sina. Sarjana thesis, UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (67kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (63kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_ Daftar Isi.pdf Download (42kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
4_BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (382kB) | Request a copy |
||
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (271kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (303kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (406kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (88kB) | Request a copy |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (96kB) | Preview |
Abstract
Pertanyaan awal kosmik selalu menarik cukup banyak perhatian dari para pemikir serius di masa lalu dan sekarang. Di antara banyak kontestan, teori-teori yang muncul, bahwa emanasi disesuaikan oleh Muslim filsuf seperti Ibnu Sina untuk mendamaikan doktrin Aristotelian tentang Islam keabadian materi dengan ajaran al-Qur'ân tentang Tuhan Yang Maha Pencipta. Menurut teori ini, alam semesta, yang terdiri dari banyak entitas, dihasilkan dari Wujud transenden, Yang Esa, yang merupakan kesatuan, melalui media hirarki zat immaterial. Sedangkan sumber utamanya adalah tanpa kekurangan, makhluk-makhluk yang terpancar semakin tidak sempurna mereka lebih jauh dihapus dari prinsip pertama. Proses dipahami sebagai menjadi atemporal dan sering dibandingkan dengan penghabisan cahaya dari bercahaya tubuh, atau air yang mengalir dari mata air. Teori metafisik ini telah memungkinkan Ibnu Sina untuk memecahkan masalah yang menjengkelkan: diberikan dunia yang abadi dan satu Tuhan yang kekal. Argumen serta kontra-argumen kritiknya. masalah permulaan kosmos selalu menarik perhatian para pemikir yang serius di masa lalu dan masa sekarang. Di antara berbagai teori yang muncul adalah teori emanasi yang harus dibaca oleh filsuf Muslim seperti Ibnu Sina untuk menyesuaikan doktrin Aristoteles tentang materi keabadian dengan ajaran al- Alquran tentang Tuhan sebagai Pencipta Yang Esa. Menurut teori ini, alam, yang terdiri dari berbagai entitas, berasal dari Wujud yang transenden, Yang Satu Yang Esa, melalui hirarki substansi material. Sementara sumbernya tetap dan tidak mengurangi tingkatannya, wujud-wujud yang beremanasi secara progresif menjadi kurang sempurna melengkapi lebih dulu dari prinsip pertama. Proses ini diterjemahkan sebagai tidak temporal dan dibahas dengan pancaran cahaya dari benda yang bercahaya, atau seperti air yang mengalir dari pembuka. Teori metafisika ini telah memungkinkan Ibnu Sina menyelesaikan masalah yang rumit yaitu: bagaimana dua wujud yang pasti adalah wujud alam yang abadi dan wujud Tuhan yang juga abadi dapat berada secara bersamaan tanpa merusak kesempurnaan dan keesaan Tuhan yang berhubungan dengan Keragaman benda-benda
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ibnu sina; kosmologi; alam; teori emanasi |
Subjects: | Theory of Philosophy Metaphysics |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Filsafat Agama |
Depositing User: | Nurul Aini |
Date Deposited: | 31 May 2021 00:23 |
Last Modified: | 31 May 2021 07:38 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/39642 |
Actions (login required)
View Item |