Sahara, Narulita (2020) Gambaran konflik antar kelompok penggemar Korean Pop di media sosial. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (16kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (45kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (81kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (152kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (295kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (412kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (93kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (125kB) | Request a copy |
Abstract
Konflik antara kelompok sosial marak terjadi sehingga melibatkan banyak pihak. Dari mulai konflik karena perebutan wilayah, peluang yang terbatas dan kekuasaan untuk membuat nama kelompok menjadi besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konflik antara penggemar Korean Pop di media sosial yang sampai terbawa pada kehidupan dunia nyata (real life). Kelompok penggemar dalam penelitian ini adalah EXO-L dan ARMY. Keduanya adalah kelompok penggemar Korea yang besar, juga mengalami konflik sejak tahun 2016 yang belum menemukan titik akhir. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menggunakan desain studi kasus eksploratif single embedded case design. Data yang didapat melalui wawancara dan observasi langsung, dari subjek DR yang merupakan kelompok penggemar EXO yang disebut EXO-L dan ANJ penggemar dari kelompok BTS yang disebut dengan ARMY. Data dari hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa, konflik antar kelompok penggemar ini sesuai dengan eksperimen yang dilakukan oleh Sherif, dkk (1988). Terjadi karena adanya kompetisi yang membuat frustasi kelompok sehingga menyebabkan stereotype yang tidak menguntungkan. Adanya Prasangka yang tidak menguntungkan untuk kelompok luar sedang terhadap kelompok dalam diperkuat dengan cara membenarkan dan memuliakan diri. Adanya praktik diskriminatif, Untuk kelompok dalam terdapat istilah yang menguntungkan seperti berani dan ramah. Sedangkan untuk kelompok luar adalah istilah yang tidak menguntungkan seperti licik, menjengkelkan dan sombong. Di tahun 2020, terlihat kedua kelompok masih sama besar dan berpengaruh, sehingga konflik masih terus berlanjut. Dampaknya bahkan secara langsung dialami kedua subjek, karena keduanya adalah teman baik dalam hal belajar tapi tidak dalam dunia K-pop.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Konflik Antar Kelompok; Penggemar Korean Pop; Media Sosial |
Subjects: | Psychology > Miscellany of Psychology Psychology > Education of Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi |
Depositing User: | Narulita Sahara |
Date Deposited: | 10 Jun 2021 00:19 |
Last Modified: | 10 Jun 2021 00:19 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/39831 |
Actions (login required)
View Item |