Penafsiran Bathini di dalam tafsir Al-Qummi : Kajian isim ‘alam di dalam Alquran juz 30

Maulana, Muhammad Rijal (2021) Penafsiran Bathini di dalam tafsir Al-Qummi : Kajian isim ‘alam di dalam Alquran juz 30. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (147kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (170kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (162kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (263kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (440kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (265kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (835kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (162kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (192kB) | Request a copy

Abstract

Di dalam ayat Alquran juz 30, ditemukan berbagai kata yang merupakan isim ‘alam yakni nama yang bermakna khusus atau ma’rifat. Tafsir Al-Qummi adalah tafsir yang bercorak syi’ah yang di dalamnya memfungsikan isim ‘alam dalam penafsirannya. Oleh karena itu, kajian isim ‘alam ini membantu dalam menemukan maksud dari makna penafsiran tafsir Al-Qummi di juz 30. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metodelogi yang dipakai pada tafsir Al-Qummi dan mencari semua kata pada juz 30 yang termasuk isim ‘alam lalu menganalisis penafsiran-penafsiran Al-Qummi pada juz 30 yang masuk ke dalam isim ‘alam tersebut. Dengan menggunakan kajian isim ‘alam ini, diharapkan dapat mengambil penjelasan mengenai penafsiran-penafsiran tafsir Al-Qummi. Penulis melakukan penelitian ini melalui studi kepustakaan (library research) dengan jenis penelitiannya adalah analisis deskriptif kualitatif. Adapun sumber primer yang digunakan ialah ayat-ayat Alquran di juz 30 dan tafsir Al-Qummi. Dan sumber sekundernya ialah buku, artikel, atau jurnal mengenai isim ‘alam dan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini ialah pendekatan bathini yang dipakai oleh madzhab syi’ah dalam menafsirkan ayat-ayat Alquran. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa isim ‘alam di juz 30 sebanyak 107 kata. lalu semua kata tersebut diidentifikasi dan dimasukkan ke dalam penafsiran-penafsiran Al-Qummi di juz 30. Hasilnya terdapat 80 kata yang ditafsirkan oleh Al-Qummi. Yang 27 kata, tidak ditafsirkan oleh Al-Qummi. Meskipun tidak ditafsirkan, ada maksud yang jelas mengapa Al-Qummi tidak menafsirkannya. Contohnya pada kata “Nutfah” di surah ‘Abasa ayat 19, tafsiran Nutfah (نطفة) dihilangkan dalam tafsir Al-Qummi untuk dilewat tafsirannya. Menurut Al-Qummi, ‘Ali bin Abi Thalib tidak diciptakan dengan nutfah (air mani) sebagaimana manusia pada umumnya, tetapi beliau diciptakan dengan tanah para Nabi. Artinya, penggunaan kata Nutfah tidak ditafsirkan bahkan dilewat dan diganti penafsirannya dengan pemikiran Al-Qummi tersebut. Ini menjadi bukti bahwa penafsiran Al-Qummi pada juz 30 yang terdapat kata dari isim ‘alam cenderung menggunakan penafsiran bathini, yakni penafsiran dengan mendahulukan makna tersembunyi (bathini) dari makna tersuratnya (zahir) dengan merujuk kepada pendapat para imam syi’ah. Adapun mengenai penafsiran yang ditafsirkan oleh Al-Qummi yakni pada surah At-Tin ayat ke satu dan dua yang ditafsirkan kata “At-Tin” dengan makna Nabi Muhammad, “Az-Zaitun” dengan makna ‘Ali bin Abi Thalib dan “Thurisinin” dengan makna Hasan dan Husain. Penafsiran tersebut tidak dijelaskan maksud tafsirannya sebab menurut keyakinan syi’ah, manusia secara umum hanya mengetahui makna zahir nya saja, sementara makna bathin nya hanya diketahui oleh para imam syi’ah dan orang yang dikehendaki oleh para imam syi’ah. Contoh yang lain seperti kata “Allah” pada surah Al-Bayyinah ayat 8, Al-Qummi menafsirkan bahwa Allah meridhai setiap amalan yang di kerjakan oleh Ahlu al-Bait, bukan manusia secara umum. Maka, ini masuk ke dalam penafsiran mengenai konsep ajaran syi’ah. Al-Qummi pun menafsirkan mengenai kata Al-‘Aqobah pada surah Al-Balad ayat 11 dan 12 dengan tafsiran para imam syi’ah. siapa yang mengikuti mereka maka ia akan terbebas dari neraka. Penafsiran ini tentu berafiliasi kepada konsep ajaran syi’ah. Dengan demikian, Al-Qummi dapat secara bebas menafsirkan setiap ayat, hingga akhirnya berdampak pada pembentukan konsep ajaran syi’ah dan berafiliasi terhadap legitimasi madzhab syi’ah. Maka, penafsiran Al-Qummi pada kajian isim ‘alam di juz 30 ini merupakan penafsiran yang bathini.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Penafsiran; Tafsir Al-Qummi; Tafsir Bathini; Isim ‘Alam
Subjects: Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: muhammad Muhammad Rijal Maulana
Date Deposited: 14 Jun 2021 06:49
Last Modified: 14 Jun 2021 06:49
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/39902

Actions (login required)

View Item View Item