Nurlatipah, Eneng (2021) Kajian makna kata śawāb, ajr dan jazā’ dalam al-Qur’an perspektif teori anti-sinonimitas bint syāţī’. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (362kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (499kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (87kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (721kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (908kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (881kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (453kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (406kB) | Request a copy |
Abstract
Diskurs sinonimitas dan antisinonimitas dalam al-Qur’an menimbulkan kontroversi para ulama, baik ahli bahasa maupun mufasir, mereka memperselisihkan keberadaan kosakata dalam al-Qur’an, hingga menimbulkan pro kontra sinonimitas dan antisinonimitas. Hal tersebut mendasari penulis untuk mengkaji kosakata yang dianggap sebagai mutarādif yakni berbeda dari bentuk kata, namun memiliki kesamaan arti. Kata tersebut adalah śawāb, ajr dan jazā’, ketiganya secara harfiah diartikan pahala, namun definisi tersebut merupakan definisi yang tidak komprehensif, yakni definisi yang belum dapat mengungkapkan makna hakiki dari ketiga kosakata tersebut. Tujuan penelitian untuk menemukan hakikat makna kata śawāb, ajr dan jazā’ dalam al-Qur’an, menjelaskan secara rinci konteks makna serta mengungkap sisi-sisi perbedaan yang spesifik dari kata śawāb, ajr dan jazā’ sesuai konteks penerapan dalam al-Quran. Maka, penulis menggunakan teori antisinonimitas untuk menganalisis perbedaan ketiga kata tersebut. Jenis penelitian kualitatif melalui studi kepustakaan, metode yang digunakan analisis-deskriptif melalui pendekatan semantik yang kemudian dikorelasikan dengan teori anti-sinonimitas Bint Syāţī’, yaitu pertama; mencarimakna dasar dan penyebaran beberapa ayat terkait kata yang diteliti, kedua; menentukan makna relasional berdasarkan hasil medan semantik, ketiga; meneliti subjek atau objek serta menelaah penisbatan kosakata tersebut. Hasil penelitian disimpulkan bahwa tidak ditemukannya sinonim kata śawāb, ajr dan jazā’ secara murni, masing-masing memiliki maksud dan tujuan berbeda sesuai dengan konteks penggunaannya (siyāqul kalam). Kata śawāb hanya menunjukkan konteks pahala, dan menggambarkan makna balasan baik dan buruk, tetapi lebih kepada balasan baik. Kata ajr tidak hanya menunjukkan konteks pahala (balasan non materi), tetapi menjelaskan juga konteks upah (barang atau harta) terkait dengan transaksi sesama manusia (balasan materi), seperti konteks “maskawin” dan imbalan harta, selain itu keseluruhan kata ajr menunjukkan makna yang positif (baik). Kata jazā’ menunjukkan makna balasan yang setimpal, yakni balasan sesuai amal perbuatan yang dilakukan, yakni perbuatan baik akan di balas dengan kebaikan dan begitu pun sebaliknya, tetapi diperuntukkan lebih kepada yang buruk.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Śawāb; Ajr; Jazā’; Teori Antisinonimitas; |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Philosopy and Theory > Semantics |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Eneng Nurlatipah |
Date Deposited: | 23 Jul 2021 01:37 |
Last Modified: | 23 Jul 2021 01:37 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/40829 |
Actions (login required)
View Item |