Tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap jual beli Blind Box pada Marketplace dihubungkan dengan Undang-Undang no. 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik

Nurazizah, Sylvia (2021) Tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap jual beli Blind Box pada Marketplace dihubungkan dengan Undang-Undang no. 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (195kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (174kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (323kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (565kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (563kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (624kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (117kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA: Seiring dengan berkembangnya jaman, jual beli mengalami perkembangan pula. Seperti pada hal nya online yang semakin marak terjadi di masyarakat, seperti jual beli Blind Box yang mana jual beli ini menawarkan produk yang berisi kejutan kepada pembeli yang mana pelapak yang berperan sebagai penjual tidak memberitahu bagaimana spesifikasi dari produk tersebut, selain itu pelapak juga tidak mengetahui isi dari produk tersebut, yang mana isi dari produk tersebut merupakan objek dari jual beli Blind Box. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana mekanisme jual beli Blind Box pada Marketplace, (2) bagaimana tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap pelaksanaan jual beli Blind Box pada Marketplace. Penelitian ini berangkat dari praktik jual beli Blind Box pada Marketplace dengan tidak menjelaskan secara jelas deskripsi objek dari jual beli Blind Box tersebut, yang mana menjelaskan objek jual beli secara jelas merupakan salah satu syarat terpenuhinya jual beli salam (Ba’i al-salam) atau disebut juga dengan jual beli dengan penyerahan barang di akhir. Sehingga jual beli tersebut dapat masuk kedalam kategori jual beli gharar (Ba’i gharar). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan melakukan pendekatan studi kasus. Selain itu jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis data kualitatif dengan menggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer dalam penilitian ini diambil dari pelapak yang berperan sebagai penjual Blind Box pada Marketplace. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini merupakan data yang berupa dokumentasi, buku-buku, peraturan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan praktik jual beli Blind Box. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1) Jual beli Blind Box ini dilakukan melalui jual beli pesanan yang pada umumnya jual beli Blind Box dilakukan karena adanya sifat surprise (kejutan) yang akan dirasakan oleh pembeli pada saat membuka box tersebut. Dinamakan Blind Box karena pembeli tidak dapat mengetahui isi dari box tersebut, bahkan pelapak yang berperan sebagai penjual pun tidak mengetahui dengan pasti isi dari box tersebut sehingga produk yang akan dikirimkan secara random oleh pelapak. Pelapak hanya memberitahu kemungkinan-kemungkinan karakter yang akan didapatkan oleh pembeli. Sehingga pembeli tidak dapat memilih karakter mana yang akan diterima. 2) berdasarkan hukum ekonomi syariah jual beli Blind Box pada Marketplace tidak memenuhi ketentuan rukun dan syarat jual beli salam (Ba’i al-salam), sebagaimana diatur dalam Fatwa DSN MUI No. 05/DSN-MUI/VI/2000 tentang jual beli salam, dan KHES Buku II tentang Akad Bab V tentang Akibat Ba’i Bagian kegiatan tentang Ba’i salam karena objek produk dalam jual beli Blind Box tidak dapat diketahui secara jelas dan spesifik, tidak diketahui secara jelas ukuran, kualitas beserta kuantitasnya. Menurut Undang-Undang No. 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jual beli Blind Box dapat dilaksanakan selama kedua belah pihak setuju dan dapat menerima segala bentuk resiko yang akan di dapatkan oleh keduanya. ENGLISH: Blind box buying and selling is a transaction where the buyer has made a payment that has been offered by the seller and the buyer does not know clearly the goods to be obtained in the hope that the buyer will get the goods he expects. Sellers and producers as Blind Box parties only describe the types of goods that will be sold in their Blind Box stalls without telling the buyer what is in the box. It is certain that the buyer will be at risk of experiencing a very large loss and buying and selling Blind Box is considered gharar because the goods to be purchased by the buyer contain an element of obscurity. This study uses a descriptive analysis method with a case study approach. In addition, the type of data used is qualitative data type. The results of the analysis showed that: (1) buying and selling of blind boxes is carried out through buying and selling orders, which in general, buying and selling of blind boxes is carried out because of the nature of surprise (surprise) that will be felt by the buyer when opening the box. It is called Blind Box because the buyer cannot know the contents of the box, even the seller who acts as the seller does not know for sure the contents of the box so that the product will be sent randomly by the seller. (2) In the practice of buying and selling Blind Box on the Marketplace, they do not meet the provisions of the pillars and conditions for the buying and selling of salam (Ba'i al-salam).

Actions (login required)

View Item