Sanksi tindak pidana pencabulan terhadap anak dalam pasal 76D dan E undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dalam perspektif hukum pidana Islam

Rafsanjani, Mawardi (2018) Sanksi tindak pidana pencabulan terhadap anak dalam pasal 76D dan E undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dalam perspektif hukum pidana Islam. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (712kB) | Preview
Preview	Text (ABSTAK) 2_abstrak.pdf Download (740kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (661kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (421kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (596kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (312kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (746kB) | Request a copy

Abstract

Kejahatan seksual menjadi kain marak dalam berita elektronik maupun media cetak yang kita jumpai, hal ini menyebabkan ketakakutan di masyarakat. Dan Pencabulan terhadap anak merupakan salahsatu jenis kejahatan yang semakin banyak terjadi. Bahkan pada awal tahun 2016 kejahatan seksual terhadap anak dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa (extra ordinary crime) oleh negara. Rumusan Masalah yang muncul ialah Bagaimana Sanksi terhadap Pelaku Pencabulan terhadap Anak dalam Pasal 76D dan E Undang-undang No. 35 Tahun 2014 dan dalam Hukum Pidana Islam? Dan Bagaimana relevansi sanksi dalam Pasal 76D dan E undang-undang No. 35 tahun 2014 dan Hukum Pidana Islam mengenai pencabulan terhadap anak? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sanksi dalam Hukum Pidana Islam dan UU No. 35 tahun 2014 dan untuk mengetahui Hubungan atau relevansi sanksi dalam Hukum Pidana Islam dan UU No. 35 tahun 2014 terkait Tindak Pidana Pencabulan terhadap Anak. Pertanggungjawaban pidana yang dibebankan kepada pelaku berbeda-beda bergantung pada tingkat dan maksud jahat atau itikad jahatnya. Dalam al-quran surat Al-An’am ayat 151 Allah SWT berfirman yang artinya: . . dan janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang tersembunyi. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mencoba menganalisis sanksi bagi pelaku tindak Pidana pencabulan terhadap anak ini dengan metode yang digunakan ialah metode Deduksi Analisis Isi (Content Analysis), yaitu pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Sanksi ditentukan berdasarkan pelaku dan korban tindak Pidana. Sanksi yang memberatkan ialah ditambahnya 1/3 dari sanksi dari yang di tetapkan. Dalam hukum pidana Islam pencabulan terhadap anak dikategorikan pada Jarimah Ta’zir yang hukumannya berupa hukuman mati, jilid, penjara, pengasingan, peringatan, dicela, dikucilkan, dinasehati, dipecat, dan di umumkan kepada masyarakat. sedangkan relevansi keduanya ialah kedua hukum tersebut menjatuhkan sanksi yang berat terhadap pelaku dewasa pencabulan terhadap anak dan memberikan sanksi yang ringan bagi pelaku anak. adapun perbedaannya ialah pertama, dalam hukum pidana Islam dikenakan hukuman ta’zir sedangkan dalam UU No. 35 tahun 2014 berupa penjara dan denda. Kedua, pada jenis sanksi yang digunakan, ketiga nilai keadilan dari UU no 35 tahun 2014 ialah sosial kultural dan budaya hukum sedangkan Hukum Pidana Islam pada nilai Agama Islam, kemanusiaan dan budaya hukum. Keempat, pencabulan terhadap anak di Indonesia dikategorikan pada perusakan nilai-nilai kesopanan sementara dalam hukum pidana Islam dikategorikan pada perusakan terhadap agama dan keturunan. Kelima, dalam UU No. 35 tahun 2014 pencabulan terhadap anak merupakan delik adauan sementara dalam hukum pidana Islam merupakan delik murni.

Actions (login required)

View Item