Pemberdayaan remaja di wilayah (Tertinggal, Terdepan, Dan Terluar) 3T telaah deskriptif generasi remaja di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur 2021

Nur, Yusril Perdiansyah (2021) Pemberdayaan remaja di wilayah (Tertinggal, Terdepan, Dan Terluar) 3T telaah deskriptif generasi remaja di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur 2021. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (96kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (47kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (63kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (330kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (526kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (777kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (52kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Nusa Tenggara Timur termasuk pada wilayah 3T, yakni Tertinggal, Terdepan, dan Terluar. Namun pada sisi lain berbagai potensi melimpah di dalamnya terutama potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh Nusa Tenggara Timur, dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Namun hasil penelitian terdapat problematika yang terjadi di sana, salah satunya ialah masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya generasi remaja sangat minim dalam aspek kualitas sumber daya manusia seperti generasi remaja belum mampu mengoptimalkan keintelektualanya dan belum mendapatkan hak belajarnya dikarenakan aspek-aspek pendidikan yang belum optimal. Tujuan penelitian ini untuk membahas melalui program apa dan bagaimana pemberdayaan remaja di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar dilakukan mengingat kualitas sumber daya manusia di NTT belum optimal, disertai dengan pembekalan life skill yang dikolaborasikan dengan optimalisasi budaya lokal. Penelitian ini menggunakan teori Human Capital, yang mana menurut Todaro bahwasanya kualitas sumber daya manusia dapat di optimalkan melalui dua cara yakni pendidikan dan pelatihan. Konsep yang digunakan ialah konsep ABCD (Aset Based Community-driven Development) dengan memberikan stimulus kepada masyarakat agar mampu menyadari kemudian melahirkan aset dan potensi masyarakat lokal yang di sepakati bersama-sama. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian analisis dalam penelitian ini menggunakan alur analisis, pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, Generasi remaja di Desa Bipolo memiliki potensi yang besar demi peningkatan kualitas sumber daya manusia, hal ini dapat dilihat secara kekuatan fisik dan kecerdasan kognitif dengan dibarengi semangat belajar akan hal-hal baru yang tinggi. Peran pemberdayaan menekan peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan formal yang terdapat di Desa Bipolo, serta Program PPSW sebagai pendidikan non-formal yang aktif dalam pelatihan pengenalan terhadap e-commerce, pelatihan menemun, marketting, dan lain-lain. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pemberdayaan Remaja di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dapat di tempuh melalui aspek pendidikan formal dan pendidikan non-formal untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Pemberdayaan; Remaja; dan Wilayah 3T
Subjects: Social Welfare, Problems and Services
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam
Depositing User: Yusril Perdiansyah Nur
Date Deposited: 31 Aug 2021 01:33
Last Modified: 31 Aug 2021 01:33
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/42038

Actions (login required)

View Item View Item