Kritik Al-Quran terhadap gaya hidup hedonisme dalam tafsir juz'amma karya Muhammad Abduh

Mulyawati, Sri (2020) Kritik Al-Quran terhadap gaya hidup hedonisme dalam tafsir juz'amma karya Muhammad Abduh. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (299kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (389kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (365kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (740kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (724kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (442kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (455kB) | Request a copy

Abstract

Hedonisme adalah prilaku yang menuhankan kenikmatan dan kesenangan pribadi, kemewahan, dan kemapanan di atas segalanya. Orientasi hidup hedonis selalu diarahkan pada kenikmatan, sehingga sikap ini sangat dicela dalam Islam. Penelitian ini memiliki fokus permasalahan yaitu: 1) Inventarisasi penafsiran dan kritik Muhammad Abduh tentang gaya hidup hedonisme dalam Tafsir Juz‘Amma. 2) Respon mufasir lain terhadap penafsiran Muhammad Abduh tentang hedonisme. 3) Relevansi penafsiran Muhammad Abduh tentang hedonisme dengan isu-isu hedonisme masa kontemporer. Hedonisme dalam pandangan Islam dapat diambil dari Al Quran yang merupakan pedoman setiap muslim, salah satunya adalah: 1) Ad-Dunyawi yang berarti terlalu cintai pada dunia sambal melupakan akhirat. 2) Al-Takatsur yang berarti perilaku megah-megahan secara memperbanyak kepemilikan sehingga bisa menimbulkan rasa bangga. 3) At-Tafakhur yang berarti sikap berbangga diri terhadap sifat-sifat yang fana’ (tidak abadi) dan pasti hilang. 4) Al-Israf yang diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan seseorang di luar batas kewajaran atau kepatutan atau dengan kata lain pemborosan. 5) Al-Bukhlu yang berarti kikir sehingga enggan untuk menunaikan kewajiban-kewajiban atas hartanya di jalan Allah SWT. (6 Al-Itraf yang berarti sikap terlampau berlebihan dalam berbagai bentuk kenikmatan dan berbagai sarana hiburan, serta segala sesuatu yang dapat memenuhi syahwatnya atau keinginannya. 7) Al-Kanzu yang berarti perbuatan mengumpulkan makanan atau yang sejenis dan menahan dengan maksud menunggu naiknya harga barang tersebut. 8) Al-Istagna yang berarti sikap dalam berkecukupan materi yang mengantarkan seseorang egoism (tidak membutuhkan bantuan orang lain), sehingga berlaku acuh terhadap orang lain. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pustaka (Library Research), dalam pemaparannya yaitu dengan langkah-langkahnya: 1) Peneliti memaparkan biografi Muhammad Abduh, 2) Mendeskripsikan Kitab Tafsir Juz ‘Amma karya Muhammad Abduh, 3) Memaparkan penafsiran Muhammad Abduh terhadap ayat ayat yang menjelaskan gaya hidup hedonisme, 4) Melakukan analisis dari penafsiran Muhammad Abduh, 5) Menyimpulkan kritik Al Quran terhadap gaya hidup hedonisme dalam Tafsir Juz Amma karya Muhammad Abduh. Kritik Al Quran terhadap gaya hidup hedonisme terdapat dalam beberapa surat pada Juz ‘Amma yang dalam hal ini ditafsirkan oleh Muhammad Abduh dalam kitabnya, yaitu: 1) Ad-Dunyawi (Cinta Dunia) yang terdapat pada surat Al- A’la ayat 16-17, 2) At-Takatsur (Bermewah-mewahan) yang terdapat pada surat At-Takatsur ayat 1-8, 3) Al-Israf (Boros) yang terdapat pada surat Al-Balad ayat 4-6, 4) Al-Bukhlu (Kikir) yang terdapat pada surat Al-Lail ayat 5-11, 5) Al-Kanzu(Penimbun Harta) yang terdapat pada surat Al-Humazah ayat 1-4, 6) Al-Istagna(Acuh Terhadap Seksama) yang terdapat pada surat Al-Ma’un ayat 1-3.

Actions (login required)

View Item