Nurdia Devi, Shinta (2021) Interaksi perempuan haid dengan Al-Qur'an: Studi living Qur'an di Pondok Maqsi Antapani Kota Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (382kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (460kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (540kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (496kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (748kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (486kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (868kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (463kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (460kB) | Request a copy |
Abstract
Sejatinya perempuan yang menjalani masa haid merupakan kodrat yang harus ia terima sebagai perempuan. Ada beberapa larangan dan anjuran ketika seorang perempuan mengalami haid. Permasalahan dalam kehidupan sosial di masyarakat tentang aktivitas perempuan ketika haid sering terjadi serba dilematis, misalnya dalam aktivitas yang dijalani kaum perempuan dalam rutinitas kegiatan Pondok AlQur’an di Pondok Maqsi, Antapani-Kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah menelusuri pengalaman religius para santri di Pondok Maqsi untuk dapat berinteraksi dengan al-Qur’an ketika masa haid, menelaah, serta mendalami mereka sehingga tetap dapat berinteraksi dengan al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode living Qur’an, yaitu menelusuri praktek-praktek kehadiran al-Qur’an dalam masyarakat secara komunal sebagai suatu realitas sosial yang hidup di tengah kehidupan masyarakat sehari-hari. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa: (1) Berdasarkan pengalaman religius para santri di Pondok Maqsi untuk dapat berinteraksi dengan al-Qur’an ketika masa haid dikategorikan berdasarkan teori fenomenologi agama yang tergolong aspek nomor satu, yaitu aspek ideational. Beberapa aspek ideational di antaranya: a) al-Qur’an adalah dzikir di setiap nafas kehidupan; b) al-Qur’an mengandung hafalan yang tidak boleh dilupakan; c) alQur’an adalah panutan yang semoga dengannya hidup menjadi lebih baik; d) alQur’an merupakan sumber kebaikan; dan e) al-Qur’an mengandung rezeki dari Allah SWT. (2) Berdasarkan pemaknaan yang dibangun oleh para santri di Pondok Maqsi untuk dapat berinteraksi dengan al-Qur’an ketika masa haid dapat dikategorikan berdasarkan teori fenomenologi agama yang tergolong aspek nomor dua dan tiga yaitu aspek behavioral dan material. Ada beberapa aspek behavioral di antaranya: a) tidak menambah hafalan di waktu haid; b) tidak memegang alQur’an ketika haid; c) berniat dzikir walau sedang haid; d) mengikuti kegiatan murojaah jama’i, dan e) melakukan murojaah dengan suara lantang dan keras. Aspek material yang didapatkan adalah kerudung panjang atau mukena, pakaian rapi dan sopan, dan membawa al-Qur’an perorangan. Selain itu, ada juga menunjang para santri untuk pelaksaan kitabah atau menulis kembali ayat-ayat alQur’an yang akan mereka hafal, di antaranya: pensil, pulpen, binder, kertas, penggaris, dan penghapus.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perempuan haid; Interaksi, Al-Qur’an; Living Qur’an |
Subjects: | Indonesia Religious Experiences Islam > Muslim |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Shinta Nurdia Devi |
Date Deposited: | 31 Aug 2021 01:28 |
Last Modified: | 31 Aug 2021 01:28 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/42337 |
Actions (login required)
View Item |