Komposit konsorsium berbahan dasar pati dan jamur

Ramadhan, Aligan (2021) Komposit konsorsium berbahan dasar pati dan jamur. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (154kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (26kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (203kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
4_bab1.pdf

Download (48kB) | Preview
[img] Text (BAB 2)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (324kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 3)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (39kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (44kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (267kB) | Request a copy

Abstract

Limbah pertanian merupakan suatu produk sisa industri pertanian dengan nilai ekonomi yang kecil karena pemanfaatannya yang terbatas. Namun baru-baru ini limbah tersebut dapat diaplikasikan menjadi biokomposit. Biokomposit merupakan papan partikel yang seluruhnya tersusun dari matriks dan filler alami serta memiliki keunggulan dibandingkan komposit konvensional pada segi lingkungan dan keberlanjutan. Pleurotus ostreatus merupakan jenis cendawan yang dapat merekatkan serta merombak selulosa dalam serat alami dengan struktur polisakarida, sehingga diharapkan pengaplikasian cendawan pada penelitian ini dapat meningkatkan sifat fisik dari hasil biokomposit. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari variasi konsentrasi serat alami yang paling optimal serta pengaruh dari penambahan hifa dalam pembuatan biokomposit mengacu pada SNI. Papan dibuat menggunakan metode casting dengan variasi sekam murni (kelompok R), sekam yang telah dikolonisasi oleh cendawan (kelompok RJ), lalu ditambah jerami dan sabut kelapa dengan konsentrasi yang berbeda dengan agen pengikat pati singkong (Manihot esculenta) dan tambahan kitosan sebagai plasticizer serta gliserol sebagai emulsifier. Hasil karakterisasi fisik dan mekanis biokomposit menghasilkan nilai kerapatan tertinggi yang diperoleh variabel RJ1 (100% sekam hifa) dengan nilai 0,48 g/cm3. Pada uji serap air, seluruh sampel tidak lulus standar SNI dengan peningkatan massa H0-H1 diatas 100%. Nilai uji modulus elastisitas tertinggi diperoleh variabel RJ1 (100% sekam) dengan nilai 810,98 kgf/cm2. Dan nilai uji modulus patah tertinggi diperoleh variabel RJ4 (40% sekam, 30% jerami, dan 30% sabut kelapa) dengan nilai 129,42 kgf/cm. Secara keseluruhan, variabel biokomposit dengan karakteristik fisik dan mekanis paling optimal dari segi kualitas dan hasil uji adalah Variabel RJ4. Kelompok biokomposit RJ memiliki nilai rata-rata uji yang lebih baik dibandingkan kelompok R sehingga dapat terlihat bahwa peranan hifa dalam penelitian ini memberikan efek yang baik pada produk biokomposit.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Biokomposit; Konsorsium; Manihot esculenta; Pleurotus ostreatus; Serat Alami
Subjects: Microorganisms > Mushrooms
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi
Depositing User: Aligan Ramadhan
Date Deposited: 02 Sep 2021 07:34
Last Modified: 02 Sep 2021 07:34
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/42589

Actions (login required)

View Item View Item