Aktivitas sosial keagamaan di Masjid Besar Cicalengka (Masjid Kaum) tahun 2006-2018 : Tinjauan historis

Yulianti, Irma (2021) Aktivitas sosial keagamaan di Masjid Besar Cicalengka (Masjid Kaum) tahun 2006-2018 : Tinjauan historis. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (126kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak (4).pdf Download (177kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (174kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (370kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (594kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (642kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (191kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (273kB) | Request a copy

Abstract

Masjid merupakan sarana atau tempat beribadah umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Selain untuk beribadah, masjid juga berfungsi sebagai tempat untuk menyelenggarakan kegiatan sosial keagamaan yang melibatkan banyak orang. Begitu juga dengan Masjid Besar Cicalengka, masjid tersebut selain menjadi tempat beribadah umat Islam Cicalengka dan sekitarnya, juga menjadi tempat untuk menyelenggarakan acara-acara yang bersifat sosial keagamaan. Hal yang menarik dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah selalu diikuti oleh banyak orang, jamaahnya bukan hanya berasal dari wilayah Cicalengka saja, melainkan juga dari luar wilayah Cicalengka. Selain itu, Masjid Besar Cicalengka juga disebut sebagai “Masjid Kaum”, yang tentu tidak semua masjid memiliki sebutan seperti itu. Maka dari itu, untuk mengetahui daya tarik yang dimiliki masjid ataupun jamaahnya, penulis merasa perlu untuk menelitinya. Adapun permasalahan penelitian berupa: bagaimana sejarah Masjid Besar Cicalengka Tahun 2006-2018? Apa saja kegiatan sosial keagamaan yang sering diselenggarakan di Masjid Besar Cicalengka Tahun 2006-2018? Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yakni metode penelitian yang menggunakan sumber sejarah sebagai bahan penelitian yang utama dan dilakukan sesuai dengan pedoman ilmu sejarah. Adapun metode penelitian sejarah terdiri dari empat tahapan, yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa masjid tersebut berdiri pada tahun 1901, sebelum Indonesia merdeka. Tetapi, bentuk bangunannya belum seperti sekarang. Dahulu masih berbentuk masjid bendul. Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada tahun 1990, masjid tersebut direnovasi atas usulan dari Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila (YAMP) yang diketuai oleh Soeharto. Kemudian, atas dasar penyamarataan seluruh masjid di Indonesia, akhirnya masjid tersebut direnovasi menjadi masjid pancasila, atau masjid dengan atap umpak tiga sebagai ciri khas masjid Nusantara. Dari tahun 2006-2018, bentuk bangunan masjid masih tetap sama, tetapi dengan sistem kepengurusan yang berbeda. Adapun mengenai kegiatan sosial keagamaannya dari tahun 2008-2016 yakni terdiri dari tabligh akbar, pengajian rutin, acara memperingati 1 Muharam dan Maulid Nabi SAW. Beberapa acara tersebut merupakan acara yang paling besar yang pernah diselenggarakan.

Actions (login required)

View Item