Nur, Dessy Nur Al (2021) Terapi dzikir sebagai vaksin Covid-19: Studi kasus di TQN Suryalaya Sirnarasa. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (215kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (397kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (207kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (498kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (492kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (848kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (413kB) | Request a copy |
Abstract
World Health Organization atau yang sering disebut WHO, menjelaskan bahwa Covid-19 ini adalah jenis Coronavirus yang baru ditemukan, dan dapat menular. Virus ini pada awalnya terjadi di Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember 2019. Angka kematian dan angka positif terpapar Covid-19 di Indonesia masih mengalami peningkatan, belum ada penurunan yang signifikan sejak kasus pertama kali Covid-19 ini terdeteksi hingga saat ini. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan salah satunya dengan membuat atau menyediakan vaksin, namun jumlah orang yang membutuhkan vaksin dan jumlah ketersediaan vaksin di Indonesia belum sesuai. Vaksin pertama kali dikembangkan pada tahun 1796 oleh Edward Jenner, vaksin pertamanya merupakan vaksin yang menggunakan cacar sapi untuk diinokulasi terhadap cacar yang dikembangkan. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa tidak hanya tubuh yang memutuhkan vaksin agar terhindar dari virus, namun hati pun membutuhkan vaksin. Vaksin untuk hati berupa dzikir. Dzikir secara bahasa memiliki arti “Menyebut”, “Mengingat”, atau “Berdoa”, kata dzikir juga memiliki arti memori, pengajian. Dalam agama islam dzikir adalah menyebut atau mengingat Allah dengan lisan melalui kalimat-kalimat thayyibah. Dengan seorang muslim melakukan dzikir merupakan bentuk rasa syukur dan rasa cinta seorang umat kepada Tuhannya, yaitu Allah SWT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan dzikir di Pondok Pesantren Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah Suryalaya Sirnarasa, serta untuk mengetahui bagaimana dzikir dapat menjadi sebuah vaksin untuk melawan virus Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan serangkaian observasi, wawancara dan dokumentasi. Narasumber dalam penelitian ini terdiri empat orang subjek, yang terdiri dari seorang Mursyid, Wakil Talqin, Pengurus dan santri Pondok Pesantren Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah Suryalaya Sirnarasa. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan adanya virus Covid-19 tidak sedikit orang mengalami rasa cemas, panik, stres, dan depresi. Hal ini dikarenakan dengan adanya Covid-19 ini sangat menghambat pekerjaan, aktifitas, serta pendapatan seseorang selama pandemi. Panik, cemas, stres, dan depresi ini dapat mengganggu kesehatan mental, sehingga dapat berpengaruh terhadap kondisi imunitas seseorang. Namun kondisi kesehatan mental yang berkurang ini dapat diatasi dengan melakukan dzikir, sehingga imun akan menjadi kuat, karena dengan dzikir kita akan mersakan ketenangan, kepasrahan diri dan keyakinan kepada Allah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dzikir; Vaksin; Covid-19 |
Subjects: | Islam > Sufism Pharmacology and Therapeutics > Physical Therapies and Kinds of Therapics |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Dessy Nur Al Nur |
Date Deposited: | 16 Sep 2021 02:07 |
Last Modified: | 16 Sep 2021 02:07 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/43610 |
Actions (login required)
View Item |