Hubungan fiqh kalam dan tasawuf: dalam pandangan tarekat Qadariyah Wa Naqsyabandiyah Suryalaya Tasikmalaya

Jamaludin, Jamaludin and Rahayu, Solihah Sari Rahayu (2019) Hubungan fiqh kalam dan tasawuf: dalam pandangan tarekat Qadariyah Wa Naqsyabandiyah Suryalaya Tasikmalaya. CV. Mangku Bumi Media, Wonosobo. ISBN 978-623-90137-4-5

[img]
Preview
Text (Hubungan Fikih Kalam dan tasawuf)
3. HUBUNGAN FIQH KALAM.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Secara fenomenologis, kehidupan keberagamaan komunitasTarekatQadiriyahwaNaqsyabandiyah(TQN)Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat menggambarkan sebuah peristiwa ketaatan dan kesadaran hukum yang mencerminkan tentang identitas ritus esoterik dan eksoterik dari ajaran agama Islam (dzikir, khataman, manaqiban, riyadhah, tawasul, ziarah). Kebanyakan dilaksanakan berdasarkan sebuah kesadaran dan keyakinan kuat bahwa hal itu dapat menjadi media untuk mencapai potensi dan tujuan hidupnya yang tinggi, yaitu insan kamil atau akhlak karimah. Tingkat pemahaman komunitas Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya sangat beragam, yaitu dilihat dari segi kuantitasnya, mereka terpilah menjadi beberapa kelompok atau tingkatan, yaitu: Pertama, Mursyid; Kedua, Wakil Talqin. Wakil Talqin memiliki empat tipe, yaitu: (1) Akademik Intelektual/Modernis; (2) Ulama-Tradisionalis; (3) Sarjana-Neo Tradisionalis; dan (4) Tradisional Konservatif. Ketiga, Mubalig. Dalam tarekat TQN Pondok Pesantren Suryalaya terdapat empat tipe pigur mubalig. Keempat figur dimaksud adalah sebagai berikut: (1) Mubalig Pesantren; (2) Mubalig Kampus; (3) Mubalig Politik; dan (4) Mubalig Panggung, baik yang formal maupun non formal; dan Keempat, Ikhwan. Ikhwan dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu: (1) Pragmatis; dan (2) Ideologis. Tipe ideologis ini terbagi dua, yaitu (1) Akademis; dan (2) Populis. Sedangkan, dilihat dari segi kualitasnya, tingkat pemahaman Komunitas Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya terbagi menjadi tiga kategori, yaitu: Pertama, Mujtahid; Kedua, Muttabi’, dan Ketiga, Muqallid. Ketiga istilah tersebut dalam ilmu tasawuf sepadan dengan istilah sebagai berikut: Pertama, Muhsin; Kedua, Muqtashid; dan Ketiga, Muslim. Bentuk hubungan pemahaman komunitas TQN Pondok Pesantren Suryalaya kaitannya dengan pengamalan integrasi fiqh, kalam dan tasawuf adalah at-Tadaruj (kesatuan berjenjang dan berurutan ) sebagaimana terlihat dalam enam ajaran pokok, yaitu: Pertama, Talqin; Kedua, Miftah al-Shudur; Ketiga, Uquudul Juman; Keempat, Buku Akhlakul Karimah Akhlakul Mahmudah, berdasarkan Mudawamatul Dzikrillah; Kelima, Buku Ibadah sebagai Metoda Pembinaan Korban Penyalahgunaan Narkotika dan Kenakalan Remaja; dan Keenam, Tanbih.

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: figh; kalam; tasawauf
Subjects: Islam
Islam > Sufi Orders
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum
Depositing User: Dr. H. Jamaludin Jamaludin
Date Deposited: 27 Sep 2021 07:58
Last Modified: 27 Sep 2021 07:58
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/44142

Actions (login required)

View Item View Item