Sanksi tindak pidana pencurian pada saat bencana alam perspektif hukum pidana Islam : Analisis putusan pengadilan negeri Palu No.561/Pid.B/2018/PN.Pal

Listiawati, Novia (2021) Sanksi tindak pidana pencurian pada saat bencana alam perspektif hukum pidana Islam : Analisis putusan pengadilan negeri Palu No.561/Pid.B/2018/PN.Pal. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (290kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (388kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (205kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (633kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (606kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (397kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (521kB) | Request a copy

Abstract

Tindak pidana pencurian pada saat bencana alam merupakan kasus pencurian dengan pemberatan pada saat bencana alam. Pencurian ini tidak diatur secara khusus dalam perspektif hukum pidana Islam. Pencurian dalam perspektif hukum pidana Islam mengatur masalah tentang pencurian yang dikenakan hukuman had dan hukuman ta’zir. Pencurian yang diancam dengan hukuman ta'zir, yaitu pencurian yang mengandung unsur subhat atau tidak memenuhi syarat-syarat pelaksanaan hukuman had. Tujuan penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara dalam putusan No.561/Pid.B/2018/PN.Pal; Untuk mengetahui Akibat hukum dari putusan No.561/Pid.B/2018/PN.Pal terhadap pelaku pencurian; Untuk mengetahui sanksi tindak pidana pencurian pada saat bencana menurut Hukum Pidana Islam. Hukum Pidana Islam mengatur pencurian pada saat bencana alam yang diklasifikasikan kepada hukuman had. hal itu di tunjukan hanya kepada orang yang telah memenuhi rukun dan syarat pencurian yang dihukum dengan hukuman had. Hukum pidana Islam membuat larangan tentang pencurian dan hukuman potong tangan sebagai hukumannya agar pencuri mendapatkan efek jera, hukuman had (potong tangan) merupakan perlindungan sempurna dari Allah kepada manusia. Hukum ini menjamin kemaslahatan umat. Orang aman dari gangguan orang lain atas harta bendanya dan aman dari ancaman pencurian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, kualitatif yaitu analisis deskriptif yang menganalisis suatu dokumen-dokumen atau data-data mengenai sanksi bagi pelaku tindak pidana pencurian pada saat bencana alam dalam putusan No.561/Pid.B/2018/PN.Pal, penelitian ini menekankan pada penyelesaian masalah sanksi tindak pidana pencurian dalam perspektif hukum pidana Islam. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi kepustakaan yang diperoleh dalam buku, karya ilmiah, skripsi, internet, e-book dan sumber lainnya. Berdasarkan hasil penelitian. Pertimbangan hukum hakim dalam memutus perkara melihat dari sisi unsur-unsur pencurian pada kasus tersebut sudah terpenuhi. Akibat hukum terhadap pelaku pencurian, sebagai yang diatur dalam Pasal 363 ayat (1) poin ke 2 KUHP, terdakwa menerima hukuman pidana penjara selama 1 (satu) tahun karena telah mengambil tanpa Hak dan Izin dari pemilik. Kasus pencurian dalam Putusan Pengadilan Negeri Palu No.561/Pid.B/2018/PN.Pal dalam perspektif Hukum Pidana Islam sudah terpenuhi syarat dan unsur tindak pidana pencuriannya, maka dalam perspektif Hukum Pidana Islam Terdakwa diancam dengan hukuman Had (Potong tangan). Hukuman bagi pelaku pencurian pada saat bencana alam dalam hukum positif yang diberikan hakim sangat ringan jika dibandingkan dengan hukum pidana Islam yang diancam dengan hukuman had (potong tangan), ada perbedaan antara jenis dan syarat antara hukum pidana islam dan hukum positif, maka akan ada perbedaan pula dalam penentuan hukuman/sanksinya.

Actions (login required)

View Item