Pembaharuan fatwa Dewan Ḥisbaḥ Persatuan Islam dan implementasinya di kalangan anggota Persatuan Islam Provinsi Jawa Barat

Basit, Gun Gun Abdul (2021) Pembaharuan fatwa Dewan Ḥisbaḥ Persatuan Islam dan implementasinya di kalangan anggota Persatuan Islam Provinsi Jawa Barat. Doktoral thesis, UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG.

Preview	Text (COVER) 1_COVER.pdf Download (283kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (240kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (382kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (354kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (327kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (323kB) | Request a copy

Abstract

Dewan Ḥisbaḥ merupakan lembaga fatwa Persatuan Islam (PERSIS). Putusannya mengikat bagi setiap anggota PERSIS. Dewan Ḥisbaḥ membuka diri untuk memperbaharui putusan/fatwanya ketika ditemukan argumen/dalil yang lebih kuat. Fatwa-fatwa Dewan Ḥisbaḥ yang diperbaharui di level implementasi terjadi ketimpangan, dengan masih adanya pemahaman dan pengamalan ibadah anggota PERSIS yang berbeda dengan fatwa Dewan Ḥisbaḥ yang terbaru. Penelitian ini difokuskan pada fatwa Dewan Ḥisbaḥ dalam masalah Ibādah dan Mu’āmalah, dan impelemtasinya dibatasi di kalangan anggota PERSIS Jawa Barat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis metodologi isntinbāṭ hukum Dewan Ḥisbaḥ PERSIS, pembaharuan fatwa Dewan Ḥisbaḥ PERSIS, dan implementasi pembaharuan fatwa Dewan Ḥisbaḥ di kalangan Anggota PERSIS Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan beberapa teori. Grand Theory yang digunakan terdiri dari teori Kredo dan teori Maqāṣid. Middle Theory terdiri dari teori Ijitihad dan teori Pembaharuan Hukum. Untuk Applied Theory terdiri teori Otoritas Hukum dan teori Efektivitas Hukum. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis-empirik. Hasil penelitian ini, pertama, Dewan Ḥisbaḥ dalam beristinbāṭ mendasarkan sumber hukum kepada al-Qur`an, as-Sunnah dan ijtihad. Sumber ijtihad Dewan Ḥisbaḥ terdiri dari: 1) Ijmā’, 2) Qiyās, 3) Maṣlaḥah Mursalah, 4) Istiḥsān, 5) Istiṣḥab, 6) Saddu al-Żari’ah,7) Syar’u Man Qablanā, 8) Qaul/Mażhab Ṣahabi dan 9) ‘Urf. Istinbāṭ al-Ahkām Dewan Ḥisbaḥ menggunaka Ijtihād, Al-Qawā`id (Qawaid al-Uṣuliyyah al-Lughawiyyah, al-Qawā’id a-Fiqhiyyah, dan Maqāṣid al-Syar’iyah. Dewan Ḥisbaḥ tidak mengikatkan diri pada suatu mażhab. Pendapat imam mażhab menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam mengambil ketentuan hukum, sepanjang sesuai dengan jiwa al-Qur`ān dan alsunnah. Kedua, Fatwa Dewan Ḥisbaḥ yang diperbaharui berawal dari inventarisasi masalah, pembahasan dalam sidang Dewan Ḥisbaḥ, sosialisasi, dan pengawasan pelaksanaan fatwa di kalangan anggota PERSIS. Fatwa yang mengalami pembaharuan sebanyak tujuh masalah yaitu Jum’at bagi musāfir, Zakat Tijārah,Salām dan Membaca Surat pada Ṣalat Jenazah, Takbīr Satu Kali dan Dua Kali dalam Iqāmah, Taṡwīb pada Ażan Shubuh, dan bunga bank. Ketiga, Implementasi pembaharuan fatwa hukum Islam Dewan Ḥisbaḥ PERSIS di kalangan anggota PERSIS Jawa Barat diwarnai oleh tiga dimensi yang saling berinteraksi secara dinamis, yaitu: (a) pengetahuan anggota tentang pembaharuan fatwa Dewan Ḥisbaḥ PERSIS; (b) pemahaman anggota tentang fungsi Dewan Ḥisbaḥ PERSIS; dan (c) komitmen anggota untuk mengikuti pembaharuan fatwa Dewan Ḥisbaḥ PERSIS.

Actions (login required)

View Item