Budaya pernikahan : Studi Sikologi Sufistik

Nurhafifah, Elis (2021) Budaya pernikahan : Studi Sikologi Sufistik. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (95kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (80kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf

Download (76kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (288kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (382kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (145kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (652kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (95kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftar pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (202kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian tentang terjadinya budaya pernikahan studi sikologi sufistik yang dilaksanakan di Desa Bangunsari Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis jawa barat, yang sebelumnya pada tahun 1875 di kenal dengan Desa kertahayu dengan kweda Banjarsari. Di desa Kertahayu sendiri memiliki wilayah administrasi yang cukup luas, sehingga dalam perjalanan desa Kertahayu dibagi menjadi dua desa yaitu desa Bangunsari dan desa Pemekaran pada tahun 1975. Dalam menghadapi tradisi atau adat istiadat dalam suatu masyarakat tertentu beberapa nilai tasawuf yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, adalah sebagai berikut yakni Sabar adalah ketabahan dalam menanggung berbagai macam kesulitan sebagai upaya mencegah perbuatan-perbuatan yang tidak di sukai dan dalam melaksanakan ibadah. Syukur merupakan ungkapan rasa dan pengakuan yang tulus kepada Allah swt atas diberinya karunia serta nikmat. Qonaah merupakan ungkapan dari sikap yang menggambarkan ketenangan dalam menanggapi kenyataan yang biasanya selalu ada. Melaksankan pernikahan di depan jenazah yang dilakukan oleh masyarakat di desa Bangunsari yakni sebagai rasa baktinya kepada orang tuang yang terakhir kalinya. Normatif yang awalannya sebagian masyarakat beranggampa bahwa pernikahan dihadapan jenazah itu dianggap sebagai aib, dan tidak di setujui oleh masyarakat, tetapi semakin berkembangnya zaman “Tidak Dapat diingkari bahwa hukum berubah karena perubahan keadaan (zaman)”.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: budaya; pernikahan;
Subjects: Culture and Institutions
Culture and Institutions > Specific Aspect of Culture
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi
Depositing User: Elis Nurhafifah
Date Deposited: 13 Oct 2021 02:53
Last Modified: 13 Oct 2021 02:53
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/44888

Actions (login required)

View Item View Item