Tafsir Sufi : Penafsiran ayat-ayat Ma’iyyatulla>h dan Iha>tulla>h menurut Syekh Yusuf al-Makassari

Dhuhuri, Agung Harliyadi Imam (2021) Tafsir Sufi : Penafsiran ayat-ayat Ma’iyyatulla>h dan Iha>tulla>h menurut Syekh Yusuf al-Makassari. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (107kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (153kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (495kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (410kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (726kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (259kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (608kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (246kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (254kB) | Request a copy

Abstract

Penafsiran Al-Qur’an tidak hanya sebatas kajian kebahasaan saja, tidak hanya sebatas kajian analisis makna, hukum dan hal-hal lainnya. Penafsiran Al-Qur’an juga harus mengarah kepada hal-hal yang sifatnya membangun spiritualitas masyarakat muslim dengan pendekatan tasawuf atau yang lebih dikenal dengan tafsir sufi, memang benar penafsiran Al-Qur’an dengan pendekatan tasawuf sudah lama dilakukan oleh cendekiawan muslim, akan tetapi kajian tersebut hari ini menjadi sangat jarang disentuh oleh para sarjana muslim sebagai proses untuk mendekatkan diri kepada Tuhan secara batiniyyah dan bukan sekedar lahiriyah saja. Salah satu hal yang keliru sampai pada saat ini adala adanya diantara kalangan sarjana muslim yang memberikan penilaian ataupun evaluasi terhadap sufi dengan sikap yang tidak terbuka untuk memahami kajian tafsir sufi lebih mendalam. Padahal sebenarnya, apabila dikaji secara mendetail, tafsir sufi memiliki sumber dan rujukan penguat yang berasal dari Al-Qur’an. Meskipun terkadang dalam perkara tertentu, tafsir sufi melakukan penafsiran yang tidak sinkron dengan makna lahiriah, namun hal tersebut bukanlah merupakan suatu hal yang keliru, selama makna lahir tersebut mendapatkan pembenaran dan diterima menurut kaidah bahasa arab. berangkat dari latar belakang diatas, peneliti membahas tafsir ayat-ayat Al-Qur’an yang dilakukan Syekh Yusuf Al-Makassari dalam konsep Ma’iyatullah dan Ihathatullah yang dijelaskannya dalam kitab Tajul Asrar fi Tahqiqi Mayaribil Arifna min Ahlil Ibtishar. Dan bagaimana penafsiran ayat-ayat Ma’iyatullah dan Ihathatullah menurut Syekh Yusuf al-Makassari. Adapun jenis metodologi penelitian yang digunakan oleh penyusun menggunakan jenis penelitian kualitatif yang mana penelitian ini disebut penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi alamiah. penelitian ini yang akan dijelaskan adalah bagaimana penafsiran Syekh Yusuf al-Makassari pada ayat-ayat Ma’iyatullah dan Ihathatullah dalam kitab tajul asrar fi tahqiqi masyaribil arifna min ahlil ibtishar. Sember data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder, dan tahapan pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah: observasi, wawancara, dokumentasi, triangulasi dan untuk analisis data yang digunakan analisis dskriptif. Dalam kitab Tajul Asrar fi Tahqiqi Masyaribil Arifna min Ahlil Ibtishar, Peneliti menemukan 5 ayat al-Qur’an diantaranya, surah al-Hadid ayat 4, surah al-Fussilat ayat 54, surah an-Nisa ayat 126, surah ath-Thalaq ayat 12, Surah asy-Syura ayat 11. Syekh Yusuf al-Makassari menjadikan kelima ayat tersebut sebagai pijakan dalam menjelaskan konsep Ma’iyatullah dan Ihathatullah. Kedua konsep ini menurut Syekh Yusuf merupakan titik tolak bagi seorang manusia yang ingin mencapai ma’rifatullah. Menurut Syekh Yusuf, seorang kekasih Allah yang berakal dan seorang arif yang sempurna hendaknya mengetahui dan berkeyakinan bahwa Allah Swt selalu bersamanya dimanapun berada, karena didasarkan pada Sabda Nabi Saw:“sebaik-baik keimanan seseorang terhadap Allah Swt hendaknya ia mengetahui bahwa Allah swt, selalu bersamanya dimanapun berada”, juga didasarkan firman Allah Swt sebagai pelajaran bagi umat manusia:”Dia selalu bersama kalian semua dimana pun kalian berada”. Seorang kekasih Allah tersebut juga hendaknya meyakini dan mengetahui juga bahwasanya Allah Swt itu selalu menyertai semua yang ada di alam semesta, berdasarkan Firman Allah Swt “Dia selalu menyertai atas segala sesuatu”, serta firman Allah “Allah itu atas segala sesuatu selalu menyertai”, dan juga firman Allah “Allah Swt benar-benar meliput atau menyertai atas semua hal yang ada”.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Iha>tulla>h; Ma’iyyatulla>h; Syekh Yusuf al-Makassari; Tafsir Sufi
Subjects: Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Agung Harliyadi Imam Dhuhuri
Date Deposited: 14 Oct 2021 02:13
Last Modified: 14 Oct 2021 02:13
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/45051

Actions (login required)

View Item View Item